Ulama Anjurkan Warga Tebar Kedamaian

Red: Julkifli Marbun

Senin 28 Jul 2014 23:16 WIB

Pemaafan (ilustrasi). Foto: Blogspot.com Pemaafan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali H M Taufik As'Adi S AG mengingatkan, kebersamaan jiwa perlu dijaga dan dipelihara secara terus menerus sambil menebarkan kedamaian di manapun dan kapan saja.

"Jangan sampai kita mengalami keadaan yang kacau dan tidak terkendali, karena manusia adalah umat yang satu dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara," kata Ketua MUI Bali Taufik As'Adi ketika bertindak sebagai Khotib pada Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1435 H di Lapangan GOR Ngurah Rai Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, hubungkan tali silaturahmi untuk memperkokoh persaudaraan, memupuk jiwa kebersamaan sekaligus menghargai adanya keragaman serta shalat malam yang senantiasa dilaksanakan untuk mendoakan dan memohon keamanan serta kemakmuran bersama.

Dengan demikian akan mampu meningkatkan kualitas kehidupan kearah yang lebih baik sekaligus mewujudkan masyarakat madani yakni masyarakat yang tertib, teratur, cerdas dansejahtera.

Di hadapan sekitar seribuan umat Islam yang melaksanakan shalat dengan Imam Haji Abu Zidan Abdullah, Ia mengingatkan, kondisi yang demikian itu akan sangat memperlancar pelaksanaan pembangunan menyangkut berbagai aspek kehidupan.

Selain itu mengubah jarak dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat serta mendekatkan hati rakyat yang dilayani.

"Jika semua itu dapat dilaksanakan dengan baik akan mampu mewujudkan keamanan, kedamaian dan kemakmuran masyarakat, sekaligus mewujudkan kerja sama, persaudaraan, silaturahmi dan semangat pengabdian untuk kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, bangsa dan negara," ujar Taufik As'Adi.

Oleh sebab itu menjaga jiwa kebersamaan harus dilakukan secara terus menerus dengan mengembangkan semangat silaturahmi rasa kebersamaan dalam bentuk melaksanakan berbagai amal kebajikan.

Selain itu memperkokoh ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyarlah sesama umat manusia, tutur Taufik As'Adi.

Terpopuler