Pribadi Fitri Dibutuhkan Umat dan Bangsa

Red: Damanhuri Zuhri

Senin 28 Jul 2014 03:18 WIB

KH Didin Hafidhuddin Foto: ROL/Sadly Rachman KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengungkapkan saat ini umat dan bangsa Indonesia membutuhkan pribadi-pribadi yang fitri.

Kepada Republika, Senin (28/7) dini hari, Guru Besar Institut Pertanian Bogor menjelaskan makna Idul Fitri, sehubungan dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah.

Menurut Prof Didin, Idul Fitri artinya kembali kepada kesucian, kebersihan dan kejernihan hari serta pikiran setelah kita melaksanakan ibadah shaum, setelah kita menjadi pemenang dalam menghadapi hawa nafsu.

''Setelah kita tidak mau dikendalikan oleh materi, tidak mau dikendalikan makan dan minum. Kita terbebas dari budak hawa nafsu dan materi,'' jelas kyai Didin.

''Pribadi-pribadi fitri inilah yang dibutuhkan masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini. Apakagi, kita sedang menghadapi berbagai masalah kehidupan,'' ungkap ulama yang juga ketua umum Baznas itu.

Menurut Didin, pribadi fitri hanya menjadi hamba Allah yang takwa. ''Dia berusaha menebarkan salam dan kedamaian bagi sesama, serta berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan bangsa,'' jelas kyai Didin yang hari ini menjadi khatib Idul Fitri di kampus UIKA lama.

Dalam momen Idul Fitri 1435 Hijriyah ini, Prof Didin berharap presiden dan wakil presiden yang baru saja terpilih, merupakan pribadi-pribadi fitri yang adil, jujur, bertanggungjawab serta berpihak kepada umat dan bangsa.

Terpopuler