REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan berbagai sajian kuliner khas lokal untuk menjamu para pemudik yang menuju daerah setempat guna merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sajian kuliner gratis itu tidak hanya bagi warga yang sedang mudik ke Banyuwangi. Tetapi juga bisa dinikmati mereka yang hanya melintas di Banyuwangi untuk menuju Bali atau daerah lain sekitarnya.
"Jamuan untuk pemudik dan perantau ini sudah menjadi tradisi kami. Pemerintah daerah memborong kuliner lokal untuk disuguhkan kepada mereka dan acaranya di Pendopo Kabupaten pada 30 Juli 2014 sekeligus silaturahim," katanya.
Beragam kuliner khas lokal Banyuwangi yang akan disajikan, antara lain rujak soto, pecel rawon dan nasi tempong. Selain itu, ada makanan ringan khas seperti bagiak dan sale pisang.
Menurut bupati, jamuan tersebut adalah bagian dari upaya mengonsolidasikan kekuatan dan potensi warga Banyuwangi yang tinggal di luar kota dan kini sedang mudik ke kampung halamannya.
Berbagai latar belakang profesi warga Banyuwangi dioptimalkan untuk membantu perkembangan daerah berjuluk the Sunrise of Java tersebut.
"Kami terinspirasi oleh gerakan diaspora Indonesia yang berhasil mengonsolidasikan ribuan WNI di luar negeri dengan beragam profesi. Katakanlah ini disebut 'Banyuwangi Minded', di mana pun mereka berada bahkan di luar negeri, tetap bisa berpikir dan berkontribusi untuk Banyuwangi," tambah Anas.
Ia menambahkan warga Banyuwangi di berbagai daerah tetap bisa berkontribusi untuk pengembangan daerah. Misalnya warga yang berprofesi sebagai dosen bisa membantu riset untuk pengembangan berbagai sektor. Mulai dari pertanian hingga ekonomi kreatif.
"Mereka juga diharapkan menjadi duta untuk memasarkan dan mempromosikan produk UKM serta destinasi wisata Banyuwangi," tuturnya.
Ia berharap kegiatan jamuan kuliner ini mampu membangun cerita positif tentang Banyuwangi yang saat ini sedang giat berbenah untuk menjadi destinasi wisata dan investasi.
"Membangun percakapan positif di kalangan publik luas sangat penting untuk menarik minat wisatawan dan investor. Percakapan itu kami bangun bersamaan, baik di dunia maya mau pun secara nyata melalui kegiatan jamuan kuliner gratis semacam ini," kata Anas.