REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Masyarakat Muslim di Negeri Kaitetu (Pulau Ambon), Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah memeriahkan perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah Ahad (27/7). Mereka menggelar atraksi pencak silat di halaman rumah raja mereka.
Atraksi pencak silat yang menjadi salah satu tradisi saat perayaan Idul Fitri di Kaitetu itu diikuti oleh belasan anak-anak berusia enam hingga 12 tahun. Mereka berasal dari berbagai perkumpulan pencak silat di daerah tersebut.
Pagelaran seni bela diri itu diiringi oleh irama musik tradisional dari bunyi-bunyian tifa, totobuang, rebana dan seruling. Masyarakat juga turut meramaikannya dengan melemparkan uang kepada anak-anak yang sedang melakukan atraksi itu.
"Ini adalah salah satu tradisi di negeri kami yang selalu digelar setiap kali perayaan lebaran," kata Raja Negeri Kaitetu, Muhammad Armin Lumaela.
Dia mengatakan, atraksi itu tidak sekedar untuk memeriahkan lebaran. Namun, pencak silat dianggap memiliki makna kemenangan bagi umat Muslim di negeri yang dipimpinnya.
Karena telah menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan seperti yang diperintahkan dalam Alquran. Sekaligus juga mengajar anak-anak untuk bersabar.
"Yang bisa mengikuti atraksi ini hanyalah anak-anak yang sudah bisa menjalankan ibadah puasa. Artinya ini juga mengajarkan mereka untuk bisa bersabar dan dewasa dengan belajar berpuasa agar bisa turut serta dalam atraksi ini," ucapnya.
Dia mengatakan, sedikitnya ada empat perkumpulan silat yang masih bertahan di daerahnya. Meski aslinya ilmu bela diri tersebut bukan berasal dari Kaitetu. Namun pencak silat telah berkembang lama di Kaitetu sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
"Ilmu bela diri ini adalah salah satu kekayaan nusantara dan telah berkembang di negeri kami jauh sebelum saya lahir," katanya.
Negeri Kaitetu merupakan salah satu dari 11 kampung berpenduduk Muslim di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Memiliki penduduk Muslim Sunni lebih dari tiga ribu jiwa, negeri ini terkenal dengan bangunan peribadatan tertua bagi umat Muslim di Maluku. Yakni Masjid kuno Wapaue yang dibangun pada 1414.
Umat Muslim di Kaitetu merayakan Idul Fitri pada Ahad. Karena berdasarkan perhitungan oleh para penghulu Masjid Wapaue dengan menggunakan kalender hisab kuno berbahasa Arab yang ada di masjid itu, 1 Syawal 1435 Hijriah diketahui jatuh pada 27 Juli 2014.