REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Rombongan pemudik bajaj terus melintasi kepadatan arus mudik lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah di jalur utama Pantura Cirebon, Jawa Barat, Ahad (27/7).
Martono pengemudi bajaj di Cirebon mengatakan, rombongan pemudik bajaj memanfaatkan mudik malam takbir, untuk menghindari puncak arus mudik di jalan Pantura.
Mudik menggunakan bajaj lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan roda dua, kata dia, selain itu bahan bakar cukup hemat meski perjalanan melelahkan karena kecepatan kendaraan tersebut terbatas.
"Perjalan mudik dari Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah melintasi Losari perbatasan tiba di Kota Cirebon sekitar sembilan jam, selain kecepatan terbatas arus lalu lintas di Pantura normal,"katanya.
Ia menambahkan, sudah 20 kali mudik menggunakan bajaj, sebenanya ada keinginan pulang kampung naik sepeda motor, namun keluarga tidak bisa terangkut semua ditambah angin Pantura menguras stamina, dirinya mengaku lebih nyaman dengan kendaraan roda tiga tersebut.
Sementara itu Kartanto pemudik bajaj lain mengaku, perjalanan dari Jakarta hingga Cirebon dengan kendaraan roda tiga aman dan nyaman, meski waktunya cukup panjang dibandingkan mudik dengan roda dua, namun tidak ada pilihan karena hanya memilik bajaj.
Perjalanan dari Jakarta cukup normal, kata dia, karena puncak arus mudik jatuh pada hari Sabtu dan Jum'at, kini arus lalu lintas lancar.