Pemerintah Ingin Sidang Itsbat Punya Kriteria Jelas

Red: Mansyur Faqih

Ahad 27 Jul 2014 19:30 WIB

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (tengah), bersama Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar (kanan), dan Ketua MUI Din Syamduddin memberikan keterangan pers usai sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1435 H di Kementerian Agama, Jakarta, Ahad (27 Foto: Yasin Habibi/Republika Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (tengah), bersama Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar (kanan), dan Ketua MUI Din Syamduddin memberikan keterangan pers usai sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1435 H di Kementerian Agama, Jakarta, Ahad (27

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menetapkan awal Syawal atau Lebaran jatuh pada 28 Juli 2014. Keputusan berdasarkan hasil sidang itsbat yang berlangsung di Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta, Ahad (27/7) petang.

Sidang itsbat dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Wakil Ketua MUI Makrum Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil dan sejumlah undangan tersebut.

Penetapan awal Syawal tersebut, menurut dia, berdasarkan laporan dari sejumlah saksi yang ditempatkan di 111 titik di seluruh Indonesia.

Setidaknya ada sembilan orang dari tiga titik yang berbeda menyatakan, mereka telah melihat hilal di atas dua derajat. Yaitu dari Gresik (Jawa Timur), Pelabuhan Ratu Sukabumi (jawa Barat), Kolaka (Sulawesi Selatan).

Karenanya, seluruh peserta sidang itsbat menyatakan sepakat bahwa awal Syawal 1435 H jatuh pada 28 Juli 2014.

Pada kesempatan itu Lukman juga menyampaikan peserta sidang itsbat sepakat, untuk tahun mendatang kriteria penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal dapat segera ditetapkan. Hal ini merupakan masukan agar pelaksanaan sidang itsbat memiliki kriteria yang jelas.

Terpopuler