Ini Makna Lebaran bagi Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih

Ahad 27 Jul 2014 18:46 WIB

Presiden terpilih, Joko Widodo bersama para relawannya syukuran relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/7). Foto: Agung Supriyanto/Republika Presiden terpilih, Joko Widodo bersama para relawannya syukuran relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hari Raya Idul Fitri selalu disambut gembira oleh Muslim seluruh dunia, tak terkecuali presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). 

Sama seperti kebanyakan orang lainnya, Jokowi pun tak sabar menanti datangnya hari fitri tersebut. Lalu, apa makna lebaran bagi Jokowi?

Dalam obrolan santai dengan wartawan di kediamannya di Solo, Jokowi mengatakan, lebaran adalah momen berkumpul dengan sanak famili yang paling ditunggu-tunggu. 

"Lebaran bisa bertemu banyak keluarga, masyarakat, teman-teman, senangnya di situ. Kalau tidak lebaran tidak pernah bertemu karena rutinitas," ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut, Ahad (27/7).

Lalu, apa hal yang berbeda pada lebaran kali ini? Jokowi mengatakan, hari raya tahun ini nampaknya akan lebih meriah. Sebab, makin banyak masyarakat yang mengenalnya.

Menurut gubernur DKI Jakarta tersebut, pada momen lebaran, biasanya akan banyak warga yang berkunjung ke rumah. Mulai dari warga Pekalongan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Solo, sampai warga Papua. 

"Biasanya orang-orang sudah nunggu bapak dari pagi," kata Iriana, istri Jokowi.