Ini Tradisi Lebaran di Cirebon

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko

Ahad 27 Jul 2014 17:41 WIB

  Tradisi Ancak Lebaran. Warga membawa ancak berisi nasi bersama telur ayam atau lauk lainya ke makam buyut Trusmi di Kampung Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (27/7). Foto: Republika/Wihdan Hidayat Tradisi Ancak Lebaran. Warga membawa ancak berisi nasi bersama telur ayam atau lauk lainya ke makam buyut Trusmi di Kampung Trusmi, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Setiap daerah memiliki tradisi Lebaran yang berbeda-beda. Di Cirebon Jawa Barat misalnya, masyarakat di daerah tersebut memiliki tradisi saling berbagi makanan saat lebaran.

Tradisi berbagi makanan tersebut biasa disebut sebagai Tradisi Ancak, tradisi tersebut hingga kini masih bertahan di Desa Trusmi, Kabupaten Cirebon. Desa yang merupakan sentra industri batik di Cirebon tersebut merupakan satu-satunya desa yang melakukan tradisi saling berbagi makanan di Cirebon.

"Satu hari menjelang Lebaran hampir seluruh masyarakat di Trusmi melakukan tradisi tersebut, makanan yang dibagikan biasanya berupa nasi, tahu, tempe dan ikan," ucap Usmadi salah satu tokoh masyarakat Desa Trusmi. Nasi dan lauk pauk dalam tradisi ancak tersebut diletakan dalam nampan yang kemudian dikumpulkan di Pendopo Desa.

"Satu keluarga biasanyanya memberikan nasi dan lauk pauk dalam satu nampan, namun karena ini sifatnya adalah sedekah sehingga masyarakat dapat memberikan makanan sesuai dengan kemampuan masing-masing," ucapnya. Ia menjelaskan bahwa setelah makanan dari masyarakat terkumpul secara menyeluruh, maka makanan tersebut langsung dibagikan kembali kepada masyarakat sekitar.

"Makanan yang terkumpul akan kami bagikan kembali kepada masyarakat, jumlah nasi dan lauk pauk yang kami bagikan akan kami sesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang menerimanya," ucapnya. Nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai-nilai mengenai rasa kebersamaan dan saling berbagi,selain itu tradisi ini dapat memberikan nuasnsa suka cita saat Lebaran.

"Tradisi ini dilakukan satu hari sebelum Lebaran, masyarakat sudah mulai mengantarkan makanan tersebut sejak pagi hingga siang hari, setelah menjelang sore hari dan makanan telah terkumpul maka makanan tersebut langsung dibagikan kepada masyarakat," ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tradisi ini adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Trusmi secara turun temurun. Sampai saat ini tradisi tersebut masih terjaga dan antusiasme masyarakat dalam melaksanakan tradisi tersebut masih cukup tinggi.

Terpopuler