Manisan Kelapa Bakal Langka

Red: Agung Sasongko

Ahad 27 Jul 2014 16:00 WIB

Manisan Foto: Indonesiaindonesia.com Manisan

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, sebagian besar pengusaha manisan kelapa di Cianjur, Jawa Barat, menolak pesanan dari dalam maupun luar kota.

"Bukan hari ini saja, pemesanan dalam partai besar sudah tidak dapat kami layani, sejak satu pekan masuknya puasa. Sehingga produksi yang saat ini dilakukan untuk menutupi pesanan setelah lebaran," kata H Dadan (42), pemilik pabrik manisan di Kecamatan Karangtengah, Ahad (27/7).

Dia menjelaskan, sepanjang bulan puasa, pihaknya hanya memasok manisan kelapa ke sejumlah toko yang ada di Cianjur dan ke sejumlah pelanggan yang telah memesan jauh hari sebelumnya di wilayah Jabodetabek, Sumatera, Bali dan Kalimantan.

Rata-rata, kata dia, pelanggan dari luar kota dan pulau, jauh-jauh hari telah memesan dalam jumlah satu kuintal ke atas. Sedangkan untuk pesanan dalam jumlah kecil, pihaknya mengarahkan pembeli ke toko-toko penjual oleh-oleh khas Cianjur.

"Kalau hanya 20 sampai 30 kilogram, untuk saat seperti ini, kami arahkan pembeli ke toko-toko penjual manisan karena kami hanya fokus memenuhi pesanan dalam jumlah besar. Kalau hari biasa, kembali kita layani seperti biasa," ungkapnya.

Sementara itu, selama bulan puasa, hingga lebaran, pihaknya telah mendapat pesanan hingga ratusan ton untuk dikirim ke sejumlah wilayah di Indonesia, selain untuk kebutuhan toko oleh-oleh khas yang banyak terdapat di wilayah Cianjur.

"Kalau untuk harga dari kami ke penjual di bawah 3.000 perkilogram, pastinya silahkan tanya berapa toko menjual ke pembeli. Keuntungan selama puasa ini, sangat melimpah. Untuk satu pesanan ke luar pulau kami meraup keuntungan hingga puluhan juta," ujarnya tanpa menyebut angka.

Sementara itu, sejumlah toko yang menjual oleh-oleh khas Cianjur di Jalan Dr Muwardi-By Pass, sejak satu pekan terakhir ramai dikunjungi pemudik yang hendak berbelanja oleh-oleh buah tangan di kampung halaman.

Sebagian besar pemudik, memilih manisan kelapa untuk dibagikan pada sanak saudara karena harganya yang terjangkau dan banyak dipesan sebelum mereka mudik. "Harganya terjangkau dan memang menjadi idola bagi sanak-saudara di kampung," kata Husni (36) pemudik dengan tujuan Pekalongan-Jateng.

Selain membeli manisan buah dengan berbagai jenis dan pilihan, dia dan keluarga yang mudik menggunakan kendaraan roda empat bernopol Bogor itu, memborong tauco (bumbu makanan khas Cianjur), untuk pelengkap hidangan setelah Shalat Idul Fitri.

"Untuk kami mungkin ini jadi kewajiban, sebelum mudik belanja manisan dan tauco khas Cianjur, sebagai oleh-oleh untuk sanak-saudara di kampung halaman," kata ayah dua anak keturunan arab itu

Terpopuler