Mantan Menteri Penerangan Memaknai Hari Raya

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Erik Purnama Putra

Senin 28 Jul 2014 03:03 WIB

 Mantan Menteri Penerangan Letjen (Purn) TNI Yunus Yosfiah (kiri) bersama Marwah Daud Ibrahim menyampaikan keterangan pers di Rumah Polonia, Jakarta, Jumat (20/6).    (Antara/Puspa Perwitasari) Mantan Menteri Penerangan Letjen (Purn) TNI Yunus Yosfiah (kiri) bersama Marwah Daud Ibrahim menyampaikan keterangan pers di Rumah Polonia, Jakarta, Jumat (20/6). (Antara/Puspa Perwitasari)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momentum pemilihan presiden (pilpres) 2014 bertepatan dengan bulan Ramadhan 1435 H. Meski demikian, hal itu tak lantas membuat suhu politik menjadi menurun di tengah persaingan.

Pengumuman hasil rekapitulasi suara nasional pun tak jauh dari momentum Lebaran. Bahkan, persaingan dalam kontestasi mencapai titik kulminasi di tanggal 22 Juli ini, tepat enam atau tujuh hari sebelum Hari Raya Idul fitri.

Lalu bagaimana mereka memaknai persaingan politik dalam momentum Lebaran ini?

Ketua Tim Perjuangan Merah Putih untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah mengatakan, secara individu dirinya tidak ada kebencian atau permusuhan dengan siapapun. Persaingan pilpres adalah satu hal, sedangkan sesama manusia untuk saling memaafkan adalah hal yang lain.

"Mudah-mudahan di hari yang fitri ini kita diberikan kesejukan hati," katanya kepada Republika di Jakarta pada pekan kemarin.

Yunus juga mengimbau kepada pendukung Prabowo-Hatta untuk tetap menahan diri. Dia meminta semuanya untuk bersabar. Karena di sisi lain, upaya hukum juga terus dilakukan. "Semua harus bersabar di hari yang fitri ini," ujar mantan menteri penerangan tersebut.

Terpopuler