REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bulan suci Ramadan adalah bulan menguntungkan bagi pedagang eceran di Timur Tengah, Asia Selatan dan negara lain. Meskipun sebagian Muslim menyambut ini sebagai pertanda positif, sebagian lain melihatnya sebagai komersialisasi bulan suci bagi umat Islam itu.
Studi pemasaran yang dikeluarkan American Muslim Consumer Consortium (AMCC) bersama Dinar Standard menemukan dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia kurang lebih 9 juta berada di Amerika Utara dan 60 juta di Eropa. Menurut pendiri AMCC Sabina Ansari daya beli Muslim di Amerika lebih dari 100 miliar dolar.
Ia mengatakan, ia tahu paling tidak ada satu warung kopi Starbucks di Amerika yang buka hingga larut malam selama bulan Ramadan untuk melayani pelanggannya yang berpuasa pada siang hari.