Pedagang Semangka Raup Keuntungan Jutaan Rupiah

Red: Agung Sasongko

Sabtu 26 Jul 2014 18:50 WIB

Pedagang Semangka Foto: Antara Pedagang Semangka

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pedagang buah semangka yang membuka lapak di sepanjang Jalur Cianjur-Bandung, Jawa Barat, meraup keuntungan hingga jutaan rupiah selama bulan puasa, termasuk adanya pembelian oleh pemudik yang melintas di jalan itu .

Sebagian besar penjual semangka mengalami peningkatan penjualan hingga 80 persen seiring melintasnya kendaraan pemudik dengan jarak dekat sebagai konsumen utama.

"Penjualan selama bulan puasa tahun ini laku keras, pembeli 'marema' (banyak) selain pembeli lokal, banyak pemudik yang tertarik. Dibandingkan tahun sebelumnya tingkat penjualan meningkat," kata Nurjaman (36), salah seorang penjual semangka di Pertigaan Tungturanan, Ciranjang.

Buah yang laku selama bulan puasa, tambah dia, yakni buah semangka, meskipun dirinya menjual buah-buahan lainnya, seperti nanas, mangga dan jeruk. Satu kilogram semangka tanpa biji dijual Rp6.000,-. "Dari penjulan buah semangka saja satu hari, hasilnya mencapai Rp2 juta, penjualan meningkat sejak tiga hari terakhir. Hari biasa paling kami mendapat untung Rp200 sampai Rp400 ribu," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Yuyun (34), pedagang lainnya. Dia mengaku meningkatnya penjualan buah-buahan selama bulan puasa tahun ini. Dia mengungkapkan, dari awal puasa Ramadan sampai saat ini, keuntungan penjualan buah yang dijajakannya di pinggir jalur utama mudik itu, terus meningkat Rp700 ribu hingga Rp1 juta perhari.

Menurut dia, rata-rata, hari biasa penghasilannya hanya Rp200 ribu hingga Rp250 ribu bersih. "Untuk saat ini, bisa dikatakan laris manis. Harga buah aromanis kami tawarkan per 1 kilo Rp10 ribu hingga Rp12 ribu limaratus," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, pada bulan puasa seperti ini, asal bisa menjaga kepercayaan pemilik modal usaha buah-buahan, tidak perlu membuka toko dan warung, asal mau turun langsung buka lapak untuk berjualan atau keliling berpindah-pindah meskipun hanya dipinggiran jalan.

"Hikmahnya Ramadhan yang kami rasakan, buah yang kami jajakan lari manis, sebelum hari H lebaran. Mungkin setelah lebaran, kami akan mencari usaha lain, atau tetap bertahan dengan menjual buah musiman, seperti rambutan atau durian," katanya.

Terpopuler