REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dua pasar di jalur pantura Cirebon dan Majalengka memasuki hari pasaran, Sabtu (26/7). Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di depan kedua pasar itu, polisi mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif.
Adapun kedua pasar itu adalah pasar Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun yang berada di jalur utama pantura Kabupaten Cirebon. Selain itu, Pasar Cibolerang, Kabupaten Majalengka, yang berada di jalur tengah Cirebon - Bandung.
''Pengalihan arus lalu lintas terus kita lakukan dengan sistem buka tutup sejak pukul 00.00 WIB,'' ujar Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Erwinsyah, Sabtu (26/7).
Di depan pasar Tegalgubug, pemudik di jalur utama pantura dialihkan ke Bunder - Arjawinangun lalu keluar ke Ciwaringin hingga akhirnya menuju Palimanan. Pengalihan dengan sistem buka tutup itu dilakukan dengan melihat kondisi kepadatan kendaraan di jalur utama.
Selain pengalihan arus kendaraan, antisipasi untuk mencegah kemacetan juga dilakukan dengan pemasangan pagar pembatas yang dihubungkan dengan tali di depan pasar. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada pedagang yang berjualan di bahu jalan.
Petugas kepolisian dibantu TNI, Satpol PP dan Dishub pun berjaga di lokasi tersebut. Mereka juga membantu para pembeli yang hendak menyeberang secara berkelompok.
Saat berita ini diturunkan pada Sabtu siang, arus lalu lintas di depan Pasar Tegalgubug sudah lancar.
Tak hanya di depan pasar Tegalgubug, pengalihan arus kendaraan juga dilakukan untuk menghindari kemacetan akibat aktifitas Pasar Cibolerang, Kabupaten Majalengka.
Pengalihan arus kendaraan di depan pasar itu dilakukan sejak semalam. Pemudik yang dialihkan ke jalur alternatif Cikamurang kembali dialihkan ke jalur alternatif Majalengka Kota - Cigasong - Rajagaluh - Sumber - Kota Cirebon. Pengalihan arus kendaraan pun dilakukan dengan sistem buka tutup.
''Kami memang menerima pengalihan arus lalu lintas dari Polres Majalengka,'' kata Erwinsyah.
Seperti diketahui, pemudik yang dialihkan melalui jalur alternatif Cikamurang biasanya akan keluar melalui jalur tengah Bandung-Cirebon yaitu di Cijelag - Kadipaten - Jatiwangi - Ciwaringin - Palimanan dan kembali ke jalur pantura. Namun karena adanya pasar tumpah di Cibolerang yang berada di jalur tengah Bandung-Cirebon, pemudik yang berada di Kadipaten dibelokkan masuk ke kota Majalengka - Cigasong - Rajagalu - Sumber (Kabupaten Cirebon) - Kota Cirebon lalu ke jalur pantura.
''Dari Cijelag, mobil sangat padat dan hanya bisa melaju dengan kecepatan 10 km hingga 20 km per jam,'' tandas seorang pemudik, Wahyudin.