Takbiran Keliling Dilarang Masuk ke Pusat Pemerintahan

Red: Erik Purnama Putra

Ahad 27 Jul 2014 10:48 WIB

Warga menggunakan mobil bak terbuka melintasi kawasan Taman Mini Indonesia Indah sambil menyerukan takbir dengan bedug, Jakarta Timur, Rabu (7/8). Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Warga menggunakan mobil bak terbuka melintasi kawasan Taman Mini Indonesia Indah sambil menyerukan takbir dengan bedug, Jakarta Timur, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kendaraan yang digunakaan untuk takbiran keliling saat menyambut Hari Raya Idul Fitri dilarang masuk ke pusat-pusat pemerintahan dan perbelanjaan untuk mengantisipasi kemacetan totol.

"Kami sudah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan terjadi kemacetan saat perayaan malam takbiran yang jatuh pada Ahad (27/7). Rencananya kendaraan yang akan melakukan takbir keliling akan dialihkan ke jalan-jalan nasional seperti Jalan Bhayangkara," kata Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, AKP Azis Saripudin, Sabtu (26/7).

Menurut Asep, selain dilarang memasuki pusat pemerintahan dan perdagangan, pihaknya juga melarang takbiran keliliing dengan menggunakan kendaraa bak terbuka dan berboncengan lebih dari dua orang. Bahkan, pihaknya juga mengimbau kepada warga Kota Sukabumi agar tidak melakukan takbiran keliling dan lebih baik merayakan di daerahnya masing-masing.

Lebih lanjut, karena dengan membludaknya kendaraan milik warga yang ingin takbiran keliling dipastikan akan terjadi kemacetan di mana-mana, selain itu rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun, demikian pihaknya tidak melarang warga yang ingin takbiran keliling dengan syarat tidak konvoi kendaraan, tidak menggunakan bak terbuka dan mentaati peraturan lalu lintas.

"Sudah menjadi kebiasaan warga dalam merayakan datangnya hari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri selalu turun ke jalan, baik hanya takbiran keliling maupun berbelanja kebutuhan pokok atau mengantar masakan ke sanak saudara, maka dari itu kami mengimbau kepada warga agar mematuhi segala peraturan lalu lintas," tambahnya.

Di sisi lain, pihaknya juga rencananya akan melakukam rekayasa jalan untuk antisipasi terjadinya kemacetan panjang saat malam takbiran. Rencananya, jalan menuju pusat perbelanaan dan pemerintahan ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan, kemudian kendaraan yang akan melewati pusat keramaian tersebut akan dialihkan ke jalur lain.

"Dari hasil pemetaan rencananya jalan yang akan ditutup untuk kendaraan adalah Jalan Ahmad Yani, jalan menuju Balai Kota Sukabumi dan beberapa jalan yang berpotensi terjadinya kemacetan arus lalu lintas saat malam takbiran nanti," kata Azis.