REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Suparjo, mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai kasus keracunan makanan saat Lebaran.

"Biasanya di sekitar Lebaran kasus keracunan makanan cukup tinggi, karena masyarakat kurang memperhatikan jenis dan kebersihan makanan, apalagi setelah sebulan berpuasa," katanya, Sabtu (26/7).

Keracunan makanan biasanya ditandai dengan gejala pusing, mual, muntah, dan diare.

"Jika menemui kasus tersebut, penderita harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar segera dapat ditangani," saran Suparjo.

Ia mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, dan menjaga higienis makanan.

Selama arus mudik dan balik Lebaran 2014, Dinkes Temanggung menyiapkan 15 puskesmas dari 24 Puskesmas di kabupaten tersebut siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Puskesmas jaga 24 jam dimulai pada 21 Juli 2014 hingga 6 Agustus 2014. Puskesmas tersebut berada di jalur mudik.

Sejumlah puskesmas siaga 24 jam tersebut, yakni Puskesmas Temanggung, Dharmarini, Kranggan, Pare, Pringsurat, Kedu, Bulu, Parakan, Traji, Kledung, Ngadirejo, Candiroto, Bejen, Gemawang, dan Kaloran.

Sedangkan sembilan puskesmas lainnya melakukan piket siaga pada 27 Juli 2014 hingga 1 Agustus 2014, yakni Puskesmas Tepusen, Tembarak, Tlogomulyo, Selopampang, Kandangan, Bansari, Jumo, Tretep, dan Wonoboyo.

Selain siaga di puskesmas, Dinkes juga menempatkan petugas piket di posko kesehatan dimulai 26 Juli 2014 hingga 3 Agustus 2014 di Pringsurat, Ngadirejo, dan Temanggung.

Suparjo mengatakan, untuk mengantisipasi terjadi kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit di Dinkes Temanggung disiagakan satu mobil ambulans reaksi cepat beserta kelengkapannya.