Warga Suriah Coba Lupakan Perang (2-habis)

Red: Damanhuri Zuhri

Sabtu 26 Jul 2014 13:11 WIB

 Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah. Foto: AP Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad juga telah melonggarkan keamanan di pos pemeriksaan sejak dimulainya Ramadhan.

Pos keamanan tersebut di antaranya di jalan besar yang menghubungkan Bab Masala dengan Pasar Mezzeh melalui Kafr Susa.

Dua tahun lalu, jalanan tersebut ditutup seluruhnya selama Ramadhan. Tahun ini, kehadiran pasukan keamanan jauh berkurang.

Beberapa tank di pos pemeriksaan juga telah ditarik. Penarikan tank itu membuat lalu lintas menjadi lancar karena tidak ada antrean.

“Banyak orang lega dengan dibubarkannya pos pemeriksaan. Mereka merasa lebih aman meninggalkan rumah saat malam hari. Restoran dan kafe sekarang lebih padat dibandingkan sebelumnya,” kata salah satu warga.

Dia mengatakan, Ramadhan tahun ini jelas berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang menyesuaikan diri hidup di tengah kondisi krisis.

Penduduk Suriah berusaha menikmati hidup mereka dan berusaha tidak memikirkan pertempuran yang berlangsung di negara mereka.

Ramadhan kali ini di Damaskus ditandai dengan piknik tengah malam, mengunjungi sanak keluarga, teman, dan menonton Bab Al Hara. “Warga lelah mendengar berita perang. Kedua pihak, baik pendukung Assad dan oposisi sudah lelah.”

“Tentara sudah lelah berdiri lama di bawah matahari sepanjang hari. Kelompok oposisi juga begitu. Mereka hanya ingin beristirahat,” ujar seorang sopir taksi. Lebih dari 160 ribu orang tewas sejak perang pecah 2011 lalu.

Terpopuler