REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Jalur mudik di kawasan selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang, Jawa Timur, rawan longsor dan pohon tumbang saat hujan deras turun di daerah setempat.
"Kami imbau para pemudik agar berhati-hati saat melewati jalur selatan Lumajang-Malang yakni di lereng Gunung Semeru yang berada kawasan Piket Nol," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Rochani, Sabtu (26/7).
Menurut dia, longsor tersebut dapat mengganggu jalur lalu lintas mudik di kawasan selatan selama Lebaran 2014 karena longsoran bukit itu dapat menutupi setengah badan jalan, sehingga kendaraan tidak bisa melewati kawasan Piket Nol.
"Biasanya pemudik tertarik melalui jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Malang itu karena merupakan jalur alternatif yang cepat dan pemandangannya cukup indah, namun jalur itu rawan longsor dan pohon tumbang," paparnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihak BPBD Lumajang mendirikan pos pantau terpadu di kawasan Piket Nol, Kecamatan Pronojiwo untuk memantau titik longsor di jalur mudik lereng Gunung Semeru dengan menyiagakan tim reaksi cepat (TRC).
"Petugas di pos pantau terpadu akan memantau jalur mudik Piket Nol yang rawan longsor. Apabila hujan deras mengguyur kawasan setempat, maka pemudik dilarang melewati jalur selatan Lumajang-Malang itu demi keselamatan pemudik," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk menyiagakan alat berat di dekat titik-titik rawan longsor di jalur selatan, sehingga ketika terjadi longsor dapat segera diatasi.
"Kami imbau pemudik untuk tidak melintasi jalur selatan Lumajang-Malang pada saat hujan deras karena membahayakan keselamatan para pemudik," ujarnya.
Pada awal Juli 2014 terjadi longsor di lima titik berbeda dan peristiwa tersebut berlangsung secara tiba-tiba, sehingga membahayakan kendaraan yang melintas di jalan tersebut.