Ade ICW: Idul Fitri Recharge Energi untuk Perangi Korupsi

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun

Senin 28 Jul 2014 17:00 WIB

Ade Irawan (tengah) Foto: Republika/Agung Supriyanto Ade Irawan (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, memaknai perayaan Idul Fitri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari bulan ramadhan. Ramadhan, bagi Ade, merupakan bulan untuk merecharge kembali energi selama setahun untuk memberantas korupsi.

Ibadah kepada sesama manusia bagi Ade merupakan ibadah dalam memberantas korupsi. Ramadhan, kata Ade, merupakan bulan yang penuh nilai-nilai anti korupsi yakni nilai kejujuran dan nilai kesabaran. Kejujuran dalam Ramadan, di mana puasa merupakan ibadah semata-mata untuk Allah sehingga akan menjaga nafsu dari imsak sampai magrib. Nilai kesabaran, menunggu waktu buka puasa selama lebih dari 14 jam. Lebaran harus dirayakan sebab menambah energi baru untuk melawa korupsi. 

“Keduanya penting untuk konteks pemberantasan korupsi. Dalam pemberantasan korupsi, banyak tantangan dan godaan bagaimana mengungkap kasus. Banyak nilai-nilai dan ada tambahan energi baru yang semakin menguatkan kita. Karena ibadah kami di ICW ini melawan korupsi,” kata Ade saat dihubungi Republika, Jumat (25/7).

Idul Fitri menjadi momen untuk saling memaafkan kepada orangtua, tetangga, dan lingkungan sekitar serta momen untuk memperkuat silaturahmi dan kekeluargaan. Lebaran itu spesial, kata Ade, karena semuanya kumpul. Momen penting bagi Ade saat lebaran adalah mengunjungi semua guru-guru ngajinya dari kecil sampai dewasa mulai dari Tangerang, Serang, dan Banten. Kemudian bersilatutahmi ke pesantren di Banten tempatnya menimba ilmu selain di sekolah.

“Dulu sebelum saya sekolah sudah ngaji. Saat SD, paginya di madrasah, siang sampai malam ngaji di pesantren. Jadi semua guru ngaji saya datangi, biasanya mereka juga menunggu, dan biasanya sampai malam,” ujarnya.

Sedangkan di ICW, biasanya dia mengadakan buka puasa bersama sebelum lebaran dengan mengundang ustaz, jaringan ICW dan tetangga di lingkungan ICW. Saat lebaran, rekan-rekannya di ICW biasanya pulang kampung. Setelah itu biasanya mereka mengadakan halal bi halal. Manajemen di ICW, kata Ade, kekeluargaan sehingga setiap masalah dishare agar konfliknya tidak menumpuk saat lebaran.

Terpopuler