Iftar Eratkan Warga Maryland (2-habis)

Rep: c91/ Red: Damanhuri Zuhri

Sabtu 26 Jul 2014 00:38 WIB

Muslim Amerika Serikat di Tusla, Oklahoma di bulan Ramadhan. Foto: onislam.net Muslim Amerika Serikat di Tusla, Oklahoma di bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,

Di Budapest, Hungaria, Muslim setempat menikmati bulan puasa sebagai penguat hubungan sosial di antara mereka.

Seperti dikutip World Bulletin, Masjid di ibu kota Hungaria Budapest, Masjid Asy-Syahid  Isa Umar, merupakan pusat berkumpulnya umat Islam di negara itu.

Di sana mereka saling berbagi meski harus menahan lapar dan dahaga selama berjam-jam.  Beberapa negara di kawasan Eropa tengah, termasuk Hungaria, berpuasa hingga mencapai hampir 20 jam.

Islam termasuk agama yang diakui secara resmi oleh Pemerintah Hungaria. Jauh dari Budapest, kaum Muslim di kota-kota, seperti Debrecen, Gyor, dan Siklos menikmati semangat Ramadhan di masjid-masjid kecil yang berfungsi sebagai pusat pertemuan.

Kini, komunitas Muslim Hungaria terdiri atas mualaf yang masuk Islam setelah perubahan rezim dan para imigran Muslim. Diperkirakan, hampir 1.000 orang telah memeluk Islam setelah rezim komunis berakhir.

Asosiasi Muslim Hungaria telah didirikan pada 1930 untuk mengumpulkan umat Islam di negara ini. Asosiasi ini membantu mereka mengatasi masalah dalam mempraktikkan ajaran Islam.

Namun, asosiasi itu sempat ditutup rezim komunis. Setelah runtuhnya komunis, asosiasi pun dibuka kembali pada 1988. Kegiatan Asosiasi Muslim Hungaria dikhususkan bagi Muslim setempat.

Misi asosiasi, di satu sisi untuk menciptakan harmoni sosial bagi Muslim Hungaria dan di sisi lain untuk menyediakan informasi yang diperlukan non-Muslim untuk mengenal nilai-nilai dan gaya hidup Islam.

Terpopuler