Mereka yang Merugi di Akhir Ramadhan (1)

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Chairul Akhmad

Jumat 25 Jul 2014 22:15 WIB

Umat Islam menjalankan shalat Tarawih di Masjid Jakarta Islamic Center, Jakarta. Foto: Republika/Adhi Wicaksono/ca Umat Islam menjalankan shalat Tarawih di Masjid Jakarta Islamic Center, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika berpuasa, mereka hanya menahan haus dan lapar, tetapi tidak menjaga hawa nafsu yang lain, hal-hal yang haram masih dilakukan, inilah sebagian ciri-ciri orang yang merugi ketika Ramadhan.

Orang beriman berlomba-lomba dalam beribadah ketika Ramadhan datang. Tetapi, ada sebagian orang yang tidak memanfaatkan rahmat Allah yang tercurah pada bulan yang penuh berkah dengan memaksimalkan ibadahnya.

Mereka sesungguhnya terjebak dalam kerugian. Karena, belum tentu tahun depan kita dapat bertemu lagi dengan Ramadhan dan bisa jadi ini Ramadhan terakhir untuk kita.

Pengasuh Pondok Pesantren An Nurmaniyah Ustazah Nurma Nugraha mengatakan, ketika Ramadhan datang dan menyapa umat Islam, tetapi mereka melaluinya begitu saja maka mereka termasuk golongan yang merugi. Padahal, mereka diberikan kesempatan dengan beribadah sebanyak-banyaknya untuk meminta ampunan Allah SWT.

Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup di Ramadhan, tetapi tidak terampuni dosa-dosanya."

Pahala ibadah sunah menjadi pahala ibadah wajib, terlebih lagi pahala ibadah wajib yang lebih tinggi lagi pahalanya. Ciri-ciri orang yang merugi saat Ramadhan adalah tidak peduli dengan panggilan Allah SWT.

Jangankan ibadah sunah, kata Ustazah Nurma, bahkan ibadah wajib pun dia tinggalkan dengan berbagai alasan. Jika mereka berpuasa, puasanya pun hanya mendapatkan haus dan lapar saja. “Mereka masih saja berbuat maksiat, apalagi mendapatkan ampunan Allah SWT karena tidak pernah terbesit untuk bertobat.” 

Ketika berpuasa, mereka hanya menahan haus dan lapar, tetapi tidak menjaga hawa nafsu yang lain, hal-hal yang haram masih dilakukan, inilah sebagian ciri-ciri orang yang merugi ketika Ramadhan.

Bahkan, golongan ini akan menangis pada hari kiamat karena puasanya tidak berpahala. “Mereka berpuasa, tetapi tetap melakukan maksiat, korupsi, mencela, atau puasa bukan karena Allah SWT," tuturnya.