REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah diminta memperketat aturan melintas di Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, bagi kendaraan berat guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tadi saya mendapat laporan ada bus yang masuk (melintas di Jembatan Comal), gak tahu itu busnya ditimbang atau tidak sebab kalau kita mentolerir bisa bahaya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat.
Terkait dengan hal tersebut, Ganjar mengaku sudah meminta ke jajaran Dishubkominfo Jateng untuk memperketat kendaraan yang diizinkan melintas di Jembatan Comal yang selesai diperbaiki untuk sementara akibat ambles dan retak di sejumlah bagian.
"Kalau memang kendaraan berat diperbolehkan melintas maka harus ditimbang dulu sebagai syaratnya, kalau beratnya kurang dari 10 ton maka dipersilakan, tapi kalau lebih dari 10 ton, bahaya itu," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Ganjar mengungkapkan bahwa pemantauan yang dilakukan, pergerakan tanah di sekitar Jembatan Comal, stabil sehingga tidak mempengaruhi hasil perbaikan sementara yang telah selesai dikerjakan. "Berdasarkan pantauan terus menerus, pergerakan tanah Alhamdulillah mulai Kamis (24/7) dini hari sampai hari ini relatif stabil, jadi artinya relatif lancar," katanya.
Menurut Ganjar, perbaikan Jembatan Comal di sisi selatan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sehingga baru yang di sisi utara saja yang bisa dilalui pengguna jalan. Menurut Ganjar, lalu lintas di Jembatan Comal pada arus mudik Lebaran 2014 juga akan menggunakan sistem buka tutup untuk kendaraan kecil dari arah timur ke barat, selain diarahkan ke jalur-jalur alternatif.
"Nanti ketika arus balik Lebaran sudah terjadi maka pasti kendaraan dari arah timur ke barat akan diprioritaskan guna mengantisipasi kemacetan di sekitar Jembatan Comal," ujarnya.
Jembatan Comal kembali dibuka pada Kamis (24/7), sekitar pukul 03.30 WIB, setelah proses perbaikan terhadap bagian jembatan yang retak dan ambles selesai dilakukan. Kerusakan Jembatan Comal tersebut diperkirakan karena pengaruh banjir bandang pada Februari 2014 sehingga beton penyangga di bagian bawah longsor dan terjadi pergerakan tanah secara perlahan.
Perbaikan secara permanen pada bagian jembatan yang rusak itu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena harus membongkar fondasi bagian bawah yang memerlukan waktu cukup lama. Berdasarkan pantauan, dibukanya kembali Jembatan Comal tersebut menyebabkan jalur pantai utara Jateng di Kota Semarang dari arah barat dipadati dan didominasi kendaraan yang berpelat nomor B, F, D, dan A.