Pemudik di Pelabuhan Merak Melonjak

Rep: c60/ Red: Hazliansyah

Jumat 25 Jul 2014 14:26 WIB

Pemudik bersepeda motor antre saat akan masuk ke kapal roro untuk menyebrang ke Pulau Sumatera, di Pelabuhan Merak, Banten,Jumat (25/7)(Republika/Prayogi) Foto: Republika/Prayogi Pemudik bersepeda motor antre saat akan masuk ke kapal roro untuk menyebrang ke Pulau Sumatera, di Pelabuhan Merak, Banten,Jumat (25/7)(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Sebegaimana telah diprediksi dari hari sebelumnya, lonjakan pemudik di pelabuhan Merak akan terjadi pada hari ini, Jumat (25/7). Baik pemudik dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Bakauheni mencatat, lonjakan penumpang sebanyak 5 ribu lebih.

Posko Lebaran ASDP Cabang Bakauheni mencatat, arus mudik yang terjadi sejak pagi Kamis (24/7) jam 08.00 Wib hingga Jumat (25/7) di jam yang sama, tercatat sebanyak 42.256 penumpang. Angka itu lebih banyak dari pemudik pada hari sebelumnya yang berjumlah total 37.219 penumpang. 

Jumlah kendaraan roda dua yang menyebrang di waktu yang sama berjumlah 984. Sementara kendaraan roda empat berjumlah 4.981 unit, bus 517 unit, dan truk berjumlah 768. 

Zntuk mengangkut pemudik dan kendaraan sebanyak itu, 28 kapal Roll out - Roll in (Ro-Ro) harus bolak-balik Bakauheni-Merak sebanyak 100 kali. 

Peningkatan jumlah pemudik pada H-4 lalu, dibarengi dengan penurunan jumlah truk yang melintas Selat Sunda. Pada H-4 jumlah truk yang melintas lebih sedikit dari hari sebelumnya. Pada H-5 tercatat 910 unit truk melintas dari Bakauheni ke Merak, H-6 1.188, dan pada H-7 tercatat 1.319 unit melintas dari Sumatera ke Pulau Jawa via Pelabuhan Bakauheni.

Keadaan itu dikarenakan peraturan yang melarang truk ekspedisi melintas sejak H-4. Hal itu ditujukan agar pemudik bisa terangkut secara lebih maksimal.  

Namun demikian, tidak semua truk dilarang untuk melintas. "Truk berisi sembako, ternak dan bahan bakar minyak masih diperbolehkan," ujar salah seorang Angota Polri yang berjaga di Pelabuhan Merak. 

 

Terpopuler