Jembatan Cibaruyan Belum Bisa Dilalui, Rajapolah Macet Total

Rep: C61/ Red: Djibril Muhammad

Jumat 25 Jul 2014 13:41 WIB

Arus Balik: Kemacetan cukup parah terjadi saat arus balik di Jl Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (11/8). Selain akibat tingginya volume kendaraan kemacetan juga terjadi karena ulah para pengendara yang kurang sabar. Foto: Republika/Edi Yusuf Arus Balik: Kemacetan cukup parah terjadi saat arus balik di Jl Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (11/8). Selain akibat tingginya volume kendaraan kemacetan juga terjadi karena ulah para pengendara yang kurang sabar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Amblasnya Jembatan Cibaruyan di wilayah Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis membuat kemacetan panjang di jalur Rajapolah tak terhindarkan. Bahkan kemacetan panjang terjadi di dua arah mencapai 20 kilometer, Jumat (25/7).

Padahal Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah membuka dua jalur alternatif melalui Pamoyanan dan Rajapolah. Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan, arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat, dari arah Bandung sebagian dialihkan. Yaitu ke rute alternatif Pamoyanan dan masuk ke Kota Tasikmalaya.

Menurut Iriawan, pengalihan arus tersebut untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di jalur mudik kawasan Kabupaten Tasikmalaya. Pengalihan jalur itu, kata Kapolda, akan dilakukan sampai kondisi Jembatan Cibaruyan di Ciamis, selesai diperbaiki.

"Kalau Jembatannya sudah diperbaiki dan aman untuk dilintasi, baru jalur kita kembalikan seperti semula," jelas Iriawan, saat meninjau jalur mudik, Nagreg-Ciawi.

Di samping itu Kapolda juga menyebutkan jalur alternatif yang dibuka serta bisa dilalui pemudik. Yakni lintas Pamoyanan-Suryalaya-Panjalu-Kawali lalu masuk ke kawasan Kota Ciamis hingga menembus Jawa Tengah.

Sedangkan kendaraan yang dialihkan ke Kota Tasikmalaya akan kembali masuk ke Jalan Raya Ciamis. Untuk mengawal pemudik melintasi jalur-jalur alternatif tersebut, pihak kepolisian sudah menyebar petugas ke jalur-jalur itu.

Iriawan juga mengimbau agar pemudik tetap sabar dan tetap fokus saat di perjalanan. Pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk menguraikan kemacetan di jalur mudik. Terutama di Rajapolah ini.

Namun masih banyak pemudik, yang hendak menuju Jawa Tengah khususnya, belum mengetahui rute-rute alternatif tersebut.

Andini Wijiastuti (36 tahun) contohnya, ibu dua anak ini mengaku buta dengan rute alternatif yang ada di Tasikmalaya. "Saya takut mas nyasar, apalagi Tasikmalaya kan perbukitan takut buntu dan sempit jalannya," kata pemudik asal Yogyakarta itu.

Andini mengaku menyesal dirinya mudik menggunakan jalur selatan. Biasanya setiap mudik ia selalu menggunakan jalur pantai utara (Pantura). Namun tahun ini wanita yang tinggal di kawasan Depok ini mencoba melalui jalur Selatan. Dengan harapan bisa lebih cepat dan tidak macet.

"Justru malah saya terjebak macet di Rajapolah, satu jam lebih mobil saya tidak bisa bergerak. Kalau begini bisa dua hari di jalanan," keluh Andini.

Kini dia hanya berharap kemacetan di Rajapolah cepat terurai. Lantaran untuk sampai ke kampung halamannya masih menyisakan sekitar 250 kilometer lagi dari Tasikmalaya.

Terpopuler