H-4, Jalur Pantura Indramayu-Cirebon Padat (1)

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri

Jumat 25 Jul 2014 11:16 WIB

Jalur Pantura Indramayu Foto: Republika/Wihdan Hidayat Jalur Pantura Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki H-4 lebaran, jumlah pemudik yang melintasi jalur pantura Indramayu semakin meningkat, Kamis (24/7). Bahkan di sejumlah titik, kendaraan terpaksa harus berjalan merayap.

Kepadatan arus lalu lintas itu seperti yang terjadi di jalur pantura Losarang hingga Lohbener. Bahkan, kondisi terparah terjadi di Desa Larangan, Kecamatan Lohbener.

Di lokasi tersebut, antrian kendaraan mengular hingga sekitar sepuluh kilometer. Kondisi itu terjadi akibat banyaknya kendaraan yang keluar masuk SPBU.

Ribuan kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Jateng hanya bisa melaju dengan kecepatan sekitar 20 km per jam. Kendaraan tersebut didominasi mobil pribadi serta sepeda motor.

''Padat sekali. Gimana nanti kalau mudiknya hari sabtu atau minggu,'' ujar seorang pemudik yang akan menuju ke Tegal, Sukirno, saat ditemui sedang beristirahat di SPBU di Kecamatan Lohbener.

Petugas kepolisian berusaha keras membuat arus kendaraan tetap mengalir. Para pemudik sepeda motor pun diarahkan menggunakan bahu jalan agar bisa menembus kemacetan.

Selain di pantura Indramayu, kepadatan arus pemudik dari arah Jakarta menuju Jateng juga terjadi di jalur pantura Cirebon.

Di jalur itu, laju kendaraan pemudik tersendat saat melewati sejumlah pasar tumpah. Berdasarkan pantauan, kondisi itu terjadi di depan Pasar Minggu, Palimanan dan Pasar Pasalaran, Plered.

Tersendatnya arus kendaraan pemudik terjadi karena banyaknya warga yang lalu lalang di sekitar pasar tersebut. Ditambah lagi, tak sedikit tukang becak yang melawan arus. Polisi pun bekerja ekstra keras untuk menertibkannya.

Sementara itu, Kepala Regu B dari Dishub Kabupaten Cirebon di Pos Weru, Hasanudin, menjelaskan, lonjakan para pemudik, terutama pengguna sepeda motor, hari ini meningkat tajam sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

''Lonjakan para pemudik ini diperkirakan akan terjadi besok karena semua perusahaan dan bank mulai tutup,'' tutur Hasanudin

Terpopuler