REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan emas di sejumlah toko emas di Jakarta melonjak sekitar 20-50 persen menjelang Lebaran 2014 sesuai dengan tren yang selalu terjadi setiap tahun.
Pemilik Toko Emas Indonesia di sentra emas Pasar Kramat Jati Nofil Wirahadi di Jakarta, Kamis, mengatakan omzet penjualan emas di tokonya naik hingga 50 persen dari Rp50 juta menjadi Rp75 juta per hari sejak 15 hari menjelang Idul Fitri2014 atau dari 120 gram per hari menjadi 180 gram.
"Trennya memang menjelang Lebaran selalu naik, setiap tahun seperti itu," kata Nofil.
Menurutnya, jumlah peningkatan pembeli emas tahun ini tak berbeda dengan Lebaran tahun sebelumnya. Yang membuat perbedaan adalah peningkatan jumlah konsumen yang menjual emasnya ke toko. "Tahun ini lebih banyak orang jual emas ke kita. Karena kan Lebaran sekarang berbarengan dengan anak-anak masuk sekolah," katanya.
Menurut Nofil jenis emas yang umum diminati pembeli adalah jenis emas kuning dalam bentuk cincin dan kalung. Sedangkan kadar emas yang paling laris adalah kadar 42 persen alias emas 10 karat yang dibanderol seharga Rp250 ribu per gram untuk emas kuning.
Setelahnya jenis emas kuning kadar 70 persen atau 22 karat dengan harga Rp 380 ribu per gram juga banyak diminati. Meski permintaan konsumen lebih banyak, harga emas per gram tidak naik.
Sementara itu pemilik Toko Mas Cahaya Murni Arman Maulana juga merasakan peningkatan penjualan menjelang Lebaran kali ini. Ia
mengaku penjualan emas di tokonya meningkat 20-30 persen per harinya.
Namun Arman merasakan penjualan emas jelang Lebaran tahun ini menurun dibandingkan Lebaran 2013. "Tahun ini lebih sedikit, soalnya bertepatan tahun ajaran baru sekolah," kata Arman.
Khusus di toko milik Arman, ia memberikan hadiah satu botol sirup bagi setiap konsumen yang membeli emas di tokonya. Hadiah ini hanya diberikan pada saat pembelian jelang Lebaran.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Nofil menambahkan, emas yang dijualnya akan kembali lagi ke tokonya selepas Lebaran usai.
"Setelah Lebaran yang banyak itu orang jual emas. Pembeli akan menjual lagi emasnya setelah Lebaran," kata Nofil.
Ia mengatakan 60 persen dari emas yang dijualnya sebelum Lebaran akan kembali ke tokonya seminggu setelah hari raya. Sedangkan 40 persen konsumen lainnya memilih untuk menyimpan emas yang telah dibelinya.
Begitu juga yang dialami oleh Arman. Ia mengaku 15 hari setelah Lebaran lebih banyak konsumen yang menjual emas di tokonya ketimbang membeli. "Biasanya pas dapat THR mereka membeli emas, tapi setelah Lebaran dijual lagi," kata Arman.
Nofil juga menambahkan, biasanya tren transaksi emas di tokonya selepas Lebaran lebih didominasi oleh konsumen yang membeli sepasang cincin kawin. "Biasanya pembelian cincin kawin dari konsumen banyak setelah Idul Fitri dan Idul Adha," kata Nofil.