Masuk Angin Keluhan Terbanyak Penumpang Kalideres

Red: Fernan Rahadi

Kamis 24 Jul 2014 21:49 WIB

Terminal Kalideres Terminal Kalideres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuk angin merupakan keluhan terbanyak pemudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, kata petugas kesehatan Terminal Kalideres Yudha Swastian.

"Paling banyak mengeluhkan pusing, masuk angin karena perjalanan jauh," kata Yudha saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (24/7).

Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat itu mengatakan setiap harinya ada pemudik yang mendatangi posko untuk diberikan pengobatan, namun jumlahnya berbeda-beda.

Pada H-4 (24/7), terhitung 11 orang yang mendatangi posko dengan keluhan paling banyak, yakni pusing karena masik angin. "Sampai saat ini Alhamdulillah belum ada yang mengeluhkan penyakit berat, kalaupun ada kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan dinas kesehatan setempat," katanya.

Dia mengakui, belum banyak pemudik yang memanfaatkan ke posko kesehatan untuk sekedar istirahat atau mendapatkan bantuan obat-obatan. "Kita juga sudah 'mobile' (keliling), cuma ada yang mau ada yang enggak, kita enggak bisa paksa," katanya.

Yudha mengatakan setiap harinya ada satu dokter, dua perawat dan enam petugas PMI yang bertugas serta satu unit ambulance dengan satu supir. Selain itu juga dibantu tenaga relawan dari organisasi Saka Bakti Husada, salah satunya Nurul yang merupakan siswa kelas X SMA Dail Khairaat, Jakarta Barat.

Nurul menuturkan, tahun ini merupakan kali pertamanya ikut membantu di posko kesehatan Terminal Kalideres. "Kita bergantian, enggak setiap hari tapi terserah mau pilih hari apa dari H-7 sampai H-1," katanya.

Dia mengatakan setiap harinya ada dua personel yang bertugas membantu, seperti mengantarkan pasien dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Kalideres Joko Sukarno mengakatan pihaknya juga mengadakan tes kesehatan bagi pengemudi. "Setiap harinya ada tes, tapi kalau enggak kita giring-giring, enggak pada mau, kalau dia enggak pakai narkoba kenapa mesti takut," katanya.

Dia menuturkan hingga H-4, jumlah pengemudi yang mengikuti skrining (tes kesehatan), yakni 92 orang dengan 28 pengemudi mengidap tekanan darah tinggi, empat menderita gula darah tinggi, namun tidak ada yang positif narkoba serta alkohol. Selain itu, ada empat pengemudi yang tidak layak jalan, 40 pengemudi layak jalan dan 26 pengemudi layak dengan catatan.

"Layak dengan catatan berarti ada yang diberi obat dulu, disuruh istirahat nanti kalau sudah pulih, boleh jalan," katanya.

Terpopuler