REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki H-4 lebaran, jumlah pemudik yang melintasi jalur pantura Indramayu semakin meningkat, Kamis (24/7). Bahkan di sejumlah titik, kendaraan terpaksa harus berjalan merayap.
Kepadatan arus lalu lintas itu seperti yang terjadi di jalur pantura Losarang hingga Lohbener. Bahkan, kondisi terparah terjadi di Desa Larangan, Kecamatan Lohbener.
Di lokasi tersebut, antrian kendaraan mengular hingga sekitar sepuluh kilometer. Kondisi itu terjadi akibat banyaknya kendaraan yang keluar masuk SPBU.
Ribuan kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Jateng hanya bisa melaju dengan kecepatan sekitar 20 km per jam. Kendaraan tersebut didominasi mobil pribadi serta sepeda motor.
''Padat sekali. Gimana nanti kalau mudiknya hari sabtu atau minggu,'' ujar seorang pemudik yang akan menuju ke Tegal, Sukirno, saat ditemui sedang beristirahat di SPBU di Kecamatan Lohbener.
Petugas kepolisian berusaha keras membuat arus kendaraan tetap mengalir. Para pemudik sepeda motor pun diarahkan menggunakan bahu jalan agar bisa menembus kemacetan.
Selain di pantura Indramayu, kepadatan arus pemudik dari arah Jakarta menuju Jateng juga terjadi di jalur pantura Cirebon. Di jalur itu, laju kendaraan pemudik tersendat saat melewati sejumlah pasar tumpah.
Berdasarkan pantauan, kondisi itu terjadi di depan Pasar Minggu, Palimanan dan Pasar Pasalaran, Plered.
Tersendatnya arus kendaraan pemudik terjadi karena banyaknya warga yang lalu lalang di sekitar pasar tersebut. Ditambah lagi, tak sedikit tukang becak yang melawan arus. Polisi pun bekerja ekstra keras untuk menertibkannya.
Sementara itu, Kepala Regu B dari Dishub Kabupaten Cirebon di Pos Weru, Hasanudin, menjelaskan, lonjakan para pemudik, terutama pengguna sepeda motor, hari ini meningkat tajam sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.
''Lonjakan para pemudik ini diperkirakan akan terjadi besok karena semua perusahaan dan bank mulai tutup,'' tutur Hasanudin
Kapolres Cirebon, AKBP Irman Sugema menyatakan sudah berusaha menertibkan para pedagang di pasar-pasar tumpah agar tidak berjualan di bahu jalan.
''Namun menjelang lebaran, aktifitas pasar memang selalu ramai oleh pembeli,'' kata Irman.
Karenanya, Irman meminta kepada pemudik untuk menurunkan kecepatan kendaraan saat melewati pasar di jalur pantura.
Sementara itu, berdasarkan data di Posko Induk Dishub Infokom Kota Cirebon, terhitung sejak 21 hingga 23 Juli 2014 (H-7 sampai H-5), sedikitnya 186.800 kendaraan pemudik telah melintas dari arah Jakarta menuju ke arah Jateng.
Dari jumlah tersebut, didominasi oleh sepeda motor, yakni sebanyak 155.400 unit. Selain itu, bus sebanyak 2.518 unit, dan truk sebanyak 2.877 unit.
Kondisi serupa juga terjadi di jalur tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Cirebon.
''Mulai H-7 hingga H-5, kendaraan yang melalui tol Palikanci meningkat,'' ujar Traffic Management tol Palikanci, Agus Hartoyo.
Pada H-7, jumlah kendaraan yang melewati tol Palikanci mencapai 46.671 unit, pada H-6 sebanyak 51.813 unit kendaraan dan H-5 meningkat menjadi 62.987 unit kendaraan.
Namun, tambah Agus, peningkatan kendaraan yang melewati tol Palikanci itu sebenarnya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
''Hal ini ada pengaruhnya juga akibat amblesnya jembatan Comal,'' tutur Agus.
Ambruknya jembatan itu memang membuat pemudik mengalihkan perjalanannya menuju jalur selatan. Namun, dengan dibukanya kembali jembatan Comal hari ini, diprediksi akan membuat jalur pantura dan tol Palikanci kembali meningkat.