REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Memasuki H-4 lebaran, kendaraan roda dua dengan ciri khas mudik, mulai mengalami peningkatan melintas di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, Kamis mengatakan, volume kendaraan dengan ciri khas mudik tersebut, akan terus meningkat hingga H-1 lebaran.
Sebagian besar kendaraan roda dua tersebut tambah dia, didominasi nopol Jakarta.
"Volume kendaraan dengan cirri khas mudik ini, akan bertambah jumlahnya menjelang malam untuk roda dua dan menjelang pagi untuk kendaraan roda empat menuju arah Bandung dan Sukabumi," katanya.
Dia menjelaskan, volume kendaraan dengan ciri khas mudik tersebut, tidak hanya tujuan luar kota, namun sebagian kecil pemudik dengan tujuan Cianjur terutama bagian selatan.
Pihaknya meperkirakan puncak kepadatan arus mudik yang melintas di Jalur Puncak hingga Cianjur, akan terjadi Jumat (25/7), namun pihaknya memastikan tidak akan terjadi kemacetan karena pihaknya telah menyiapkan berbagai cara salah satunya rekayasa aruslalulintas.
"Cianjur merupakan kota perlintasan dan bukan jalur utama mudik seperti Jalur Pantura. Sehingga kami perkirakan tidak akan terjadi kemacetan saat arus mudik, namun kita mewaspadai saat arus balik," ungkapnya.
Pasalnya tambah dia, sebagian besar pemudik yang hendak kembali keperantauan, memilih untuk melintas di Jalur Puncak-Cianjur, dengan tujuan berwisata seperti ke Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara dan Puncak Pass, sebelum kembali beaktifitas.
Sementara itu, pihaknya memastikan jalur mudik utama di sepanjang Puncak hingga Cianjur, layak dilalui meskipun kondisi jalur alternatif seperti Hanjawar-Mariwati-Pacet, tidak layak dilalui.
"Kami telah berkordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan disejumlah jalur alternatif tersebut dan mendapat perhatian khusus setiap tahunnya terutama musim mudik lebaran," ucapnya.
Meskipun tambah dia, pihaknya akan mengarahkan penguna jalan untuk melintas di jalur tersebut, guna menghindari macet total di Jalur Puncak, namun pihaknya berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.