REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Antrean kendaraan yang hendak mudik menuju Pulau Sumatera mencapai enam kilometer hingga mengular dari pintu gerbang Pelabuhan Merak sampai Tol Merak.
"Kami sejak pagi hingga kini masih terjebak di jalan Cikuasa Atas dan belum masuk ke dermaga Pelabuhan Merak," kata Mulyanto, sopir yang hendak menuju Lampung Selatan, Kamis (24/7) siang.
Ia mengatakan, saat ini antrean kendaraan menumpuk di Jalan Cikuasa Atas Cilegon akibat datang secara bersamaan juga cuaca buruk di kawasan Selat Sunda.
Ribuan pemudik yang menggunakan kendaraan tersebut berhenti total dan sulit bergerak ketika antrean di depannya maju. "Kami jika lancar sudah berada di Lampung," katanya.
Menurut dia, mereka para pemudik mengeluhkan antrean kendaraan itu karena waktu kedatangan ke kampung halaman tidak tepat waktu juga biaya menjadi dua kali lipat.
Semestinya, kata dia, dirinya sudah bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni jika kondisi lancar. "Kami berharap malam ini sudah bisa naik ke atas kapal Ro-Ro," katanya.
Begitu pula, Julkarnaen, seorang pemudik bertujuan Padang mengaku bahwa dirinya tiba di Merak pagi hari, namun terjebak kemacetan di Cikuasa Cilegon.
"Kami sampai saat ini masih tertahan di dermaga dan belum diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung," katanya.
Menurut dia, antrean kendaraan ini tentu merugikan pemudik karena harus bertahan lama di Pelabuhan Merak. Seharusnya, petugas lapangan bisa mengatur lalu lintas untuk kelancaran kendaraan. "Kami minta petugas ASDP Merak diperbanyak untuk mengatur lalu lintas," katanya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Yanus Lentenga mengatakan antrean kendaraan itu akibat pemudik datang secara bersamaan dan cuaca di perairan Selat Sunda sedang buruk.
ASDP Merak terus bekerja keras untuk mengurai antrean kendaraan tersebut dengan mempercepat proses bongkar muat di dermaga.
"Kita percepat proses bongkar muat di dermaga yang sebelumnya 60 menit, namun kini menjadi 45 menit," katanya.
Ikuti pantuan jalur mudik secara live dengan klik di sini