REPUBLIKA.CO.ID, Semua tokoh kartun dibuat tanpa menggunakan cetakan. Artinya, semuanya hasil karya tangan mereka dibantu beberapa karyawan.

Bagi mereka, bakpao ini bukan sekadar makanan karena ada unsur seni yang tinggi dalam proses pembuatannya.

Dalam menjual bakpao ini, mereka juga tidak pernah mengejar kuantitas. Sebaliknya, kualitaslah yang diutamakan. ''Soalnya, ini masuknya ke seni, bukan sekadar bakpao. Kalau sekadar bakpao kan murah. Ukuran gede ya 8.000 (rupiah)," kata Andy.

Jika selama ini Anda kerap mendengar adanya bakpao yang menggunakan bahan pengawet, Andy menegaskan, bakpaonya tidak seperti itu. ''Tak sedikit pun menggunakan pengawet,'' ujarnya.

Ia juga mengolah dan meracik sendiri isi bakpao. Untuk memberi warna pada bakpao-bakpao tersebut, Andy mengaku, hanya menggunakan bahan pewarna alami yang aman dikonsumsi.

Untuk pewarnaan, Andy dan Yayang menggunakan teknik airbrush. Sedangkan, untuk membuat mata, mulut, serta aksesori tokoh-tokoh kartun itu mereka menggunakan adonan khusus yang dibuat sendiri. ''Mata, mulut, hidung, semuanya dari adonan. Pewarna makanan aman.''

Saat ini, Kyara-Bun tampil dalam dua varian isi, yakni isi ayam panggang madu dan isi ayam panggang kecap. Andy Yang Pastry menyajikan produk bakpao ini dalam keadaan dingin. Tujuannya, agar bakpao yang dibuat tanpa bahan pengawet ini lebih tahan lama dan aman dikonsumsi.

Di dalam freezer, bakpao Kyara-Bun bisa tahan hingga sebulan. Sebaliknya, jika tidak disimpan di lemari pembeku, hanya tahan dua sampai tiga hari saja. "Untuk mengonsumsinya, kita hanya perlu mengukusnya selama 15 menit untuk kemudian langsung dinikmati hangat-hangat agar terasa empuk saat dimakan," ujarnya.

Bakpao karakter tiga dimensi ini dijual seharga Rp 130 ribu per kotak, berisi 10 macam karakter kartun. Sedangkan, untuk bakpao buah, dijual Rp 70 ribu per kotak berisi 10 macam buah dan sayur. Anda berminat?