REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Puncak arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, diprediksikan terjadi pada H-3 Lebaran 2014 atau Jumat (25/7) malam.
"Kami prediksikan puncak arus mudik Lebaran di Pelabuhan Ketapang terjadi pada Jumat (25/7) malam, dan Sabtu (26/7), karena pada hari tersebut sejumlah instansi dan perusahaan sudah mulai meliburkan karyawannya," kata Manajer Operasional PT Indonesia Ferry ASDP Ketapang, Saharudin Kotto, Kamis.
Menurut dia, jumlah pemudik dari Pulau Bali mulai memadati Pelabuhan Ketapang sejak H-7 Lebaran, namun tidak ada peningkatan yang signifikan karena terjadi kenaikan sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013.
"Jumlah penumpang pada H-7 Lebaran 2014 tercatat sebanyak 17.410 orang, sedangkan pada saat yang sama periode lalu tercatat sebanyak 17.232 penumpang," tuturnya.
Ia memprediksikan jumlah penumpang dan kendaraan pada arus mudik Lebaran tahun ini meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu, namun tetap kendaraan roda dua yang mendominasi arus mudik di Selat Bali tersebut.
"Kami prediksikan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor bisa mencapai 17 ribu setiap hari dan secara umum diprediksi terjadi peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, kata dia, ASDP Ketapang menyiagakan sebanyak 44 armada kapal untuk melayani penumpang pada arus mudik dan balik selama angkutan Lebaran 2014.
"Dari 44 kapal tersebut, kemungkinan jumlah kapal yang akan diefektifkan selama arus mudik dan balik Lebaran sebanyak 36 armada, sambil melihat perkembangan situasi, sedangkan pada hari normal hanya 32 armada," katanya.
Selain itu, aktivitas bongkar muat kapal juga akan dipercepat dari 15 menit menjadi 10 menit untuk menghindari antrean panjang dan kemacetan di Pelabuhan Ketapang.
"Kalau memungkinan jumlah perjalanan kapal dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk atau sebaliknya juga akan ditambah dari empat rit menjadi lima rit, namun hal tersebut melihat situasi dan kondisi, serta cuaca di Selat Bali," ujarnya.