Arus Balik Padat di Jalinsum Lampung

Red: Julkifli Marbun

Kamis 24 Jul 2014 09:00 WIB

Pemudik Foto: Republika/ Wihdan Pemudik

REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Arus pemudik berkendaraan telah memadati Jalan Lintas Sumatera ruas Panjang Kota Bandarlampung hingga Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan pada empat hari sebelum Lebaran 2014.

Pada sejumlah titik Jalinsum Bandarlampung-Lampung Selatan itu, Kamis, arus pemudik didominasi kendaraan pribadi, bus, travel dan sepeda motor menuju berbagai tempat di Lampung dan daerah lainnya di Sumatera.

Iring-iringan kendaraan terutama pada malam hari sejak Rabu (23/7) malam didominasi mobil pribadi, bus, dan travel dari arah Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni yang terlihat di beberapa titik Jalinsum Kabupaten Lampung Selatan.

Kendaraan dengan plat nomor luar daerah Lampung, seperti Jakarta (B), Bandung (D), Serang Banten (A), dan Bogor (F) banyak terlihat melintasi Jalinsum pada arus mudik ini.

 

Mobil pribadi beberapa di antaranya penuh membawa barang bawaan di bagasi atas mobil.

Manager Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Heru Purwanto memprediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Bakauheni akan terjadi pada tiga hari sebelum (H-3) Lebaran 2014.

"Karena pada hari tersebut sudah mulai libur anak sekolah," kata dia.

Ia menyampaikan, arus mudik ini diprediksi akan mengalir mulai Kamis hingga Jumat (25/7) pagi.

Namun, lanjutnya, pemudik akan lebih banyak dari Pulau Jawa menuju ke Sumatera atau dari Pelabuhan Merak Banten ke Bakauheni Lampung.

Menurut dia, fenomena itu memang selalu terjadi setiap tahun di pelabuhan penyeberangan tersebut.

Saat ini peningkatan penumpang di Bakauheni mencapai sekitar satu persen untuk kendaraan, terutama kendaraan pribadi dari sebelumnya berkisar 1.800--2.000 unit, sekarang yang menyeberang mencapai 2.100 unit.

Jumlah kendaraan roda dua meningkat 20 persen dari sekitar 300 unit pada saat normal menjadi 500 unit.

Namun kendaraan truk justru mengalami penurunan dari sekitar 2.000 kendaraan menjadi 1.800 unit per hari saat normal.

Heru menambahkan bahwa kenaikan pemudik ini sebagian didominasi oleh pekerja informal dari Jakarta dan sekitarnya menuju Pulau Sumatera.