REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang Pasar Beringharjo khususnya pedagang pakaian dan kebutuhan Lebaran menyiapkan stok hingga lima kali lipat dibanding hari biasa untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan dari konsumen.
"Peningkatan omzet menjelang Lebaran hingga nanti pasca-Lebaran sangat luar biasa. Panen rejeki pedagang memang pada saat-saat seperti ini. Oleh karena itu, pedagang pun sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan stok hingga lima kali lipat," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Ujun Junaedi di Yogyakarta, Rabu (23/7).
Menurut Ujun, banyak konsumen yang mencari pakaian Lebaran dengan model gamis dan rok dari bahan "jersey" atau kaos. Pakaian tersebut bisa dibeli dengan harga cukup terjangkau yaitu Rp60.000 per potongnya.
"Harga grosir maupun eceran tetap sama. Pedagang tidak akan menaikkan harga barang dagangannya meskipun permintaan dari masyarakat sangat tinggi," katanya.
Ujun mengatakan peningkatan omzet pedagang tersebut sudah mulai terjadi sejak pekan lalu dan meningkat signifikan hingga lima kali lipat saat akhir pekan.
Rata-rata jumlah pengunjung Beringharjo saat akhir pekan adalah sekitar 80.000 orang. Jumlah tersebut akan meningkat hingga lebih dari 120.000 orang per hari menjelang Lebaran dan nanti setelah Lebaran.
"Jumlah pengunjung akan turun pada hari H Lebaran namun akan kembali meningkat pada H+2 Lebaran. Biasanya mereka adalah warga Yogyakarta yang mencari oleh-oleh untuk dibawa ke Jakarta atau kota lain," katanya.
Peningkatan volume kendaraan di jalur selatan akibat terhambatnya lalu lintas di Pantai Utara Jawa, lanjut Ujun, diperkirakan akan meningkatkan keramaian Pasar Beringharjo.