REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Mudik malam hari ternyata masih digemari pemudik yang hendak melewati pelabuhan Merak, Banten. Jumlah antrean penumpang baik di loket pembelian tiket maupun di loket di pintu masuk pelabuhan itu mobil pribadi telihat mengular. Peningkatan kepadatan pemudik terpantau sejak pukul 22.00 WIB.

Agus (40), salah seorang pemudik yang hendak menyeberang menuju Pulau Sumatra mengatakan sengaja memilih mudik di malam hari. Bagi dia mudik di malam hari dapat menghidarkan dari terik matahari saat siang. "Kan sambil puasa juga, jadi malam lebih dingin," ujar Agus saat ditemudi Republika di area Pelabuhan Merak Banten, Rabu (23/7) dini hari.

Pria kelahiran Lampung Timur ini bersyukur, sebab tidak menemui kendala selama dalam perjalanan menuju Merak sejak berangkat dari tempat kosnya di Tangerang. Menurut dia, perjalanan yang membutuhkan waktu hingga empat jam ini tergolong lancar. "Kayak biasanya memang empat jam dari Tangerang ke Merak," ujar Udin.

Udin mengaku, mudik di malam hari sebelum hari puncak lebaran sengaja dia pilih agar dapat menghindari tumpukan penumpang di Merak. Dia menghindari hari-hari yang teralu dekat dengan hari lebaran.

Selain Udin (26), Agus yang bertujuan ke Lampung Selatan juga memilih melakukan aktivitas mudik di malam hari. Mudik di malam hari bagi dia bisa menghemat tenaga. "Sebab bisa tidur di bis dan di kapal," ujar Udin kepada Republika.

Dia merasa aman berada di dalam area pelabuhan Merak, sebab banyak aparat Polri yang berjaga sepanjang hari. "kalau banyak yang jaga, rasanya aman gitu," ujar dia.

Meski pemudik mulai berangsur padati pelabuhan, namun hingga dini hari belum ada laporan kejahatan yang terjadi di area pelabuhan Merak, Banten. Anggota Polri yang sedang bertugas, Brigadir Tantan Tresla menyatakan, kepadatan biasa terjadi di malam hari sejak pukul 22.00 hingga 04.00 dini hari. "Walau terjadi peningkatan jumlah pemudik, namun tidak ada kejadian (kejahatan) apapun," ujar Tantan kepada Republika, Rabu (23/7) dini hari.

Namun demikian, Tantan mengimbau kepada masyarakat yang hendak mudik untuk tetap waspada selama di perjalanan, terutama saat di atas kapal. "Kebanyakan kejahatan terjadi di atas kapal," ujar Tantan.