REPUBLIKA.CO.ID, Muslim di Nigeria mulai menyesuaikan jadwal mereka pada 10 terakhir bulan Ramadhan. Hal itu sengaja dilakukan demi lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.
“Saya mengambil cuti tahunan mulai dari hari ke-20 bulan puasa sehingga saya bisa mendapat kesempatan untuk beriktikaf serta mendedikasikan diri untuk mencari malam kekuatan,” ujar Izullah Arowona, seorang bankir, seperti dilansir //OnIslam.
Arowona mengatakan, tahun lalu dia juga melakukan hal yang sama. Menurutnya, Ramadhan merupakan waktu paling berkah. Pada bulan tersebut, dia selalu berusaha mengkhatamkan Alquran, mulai dari surat al-Fatihah sampai an-Naas.
Tepat 18 Juli kemarin puasa sudah sampai memasuki malam ke-21 maka upaya mendapat malam Lailatul Qadar di Nigeria mulai terasa. Pada malam Lailatul Qadar, semua doa dijawab, dosa-dosa diampuni, dan segala perbuatan baik diberi pahala berlipat ganda.
Sulaiman Murtadah, seorang insinyur sipil, menjelaskan, setiap 10 terakhir bulan puasa dia menghabiskannya dengan menghadiri berbagai pertemuan di masjid demi bisa beriktikaf bersama Muslim lainnya.
“Jadwal saya tak mengizinkan untuk beriktikaf penuh selama 10 hari. Maka dari itu, saya berusaha menebusnya dengan meningkatkan baca Alquran. Kemudian pada malam hari, saya datang ke masjid yang berbeda. Meski lelah namun saya usahakan tak tidur selama sepuluh malam,” ujarnya.
Olasumbo Adedo, seorang akuntan, bahkan mengajak keluarganya untuk beriktikaf bersama. Dia menjelaskan, hal itu sudah tradisi dalam keluarganya. Setiap tahun mereka berharap dapat menemukan malam seribu bulan itu. “Kami menunjuk imam dari keluarga sendiri untuk memimpin salat dan membaca Alquran,” katanya.
Semua masjid di Nigeria memang selalu dipenuhi Muslim yang tengah beriktikaf. Sehingga pengurus masjid pun menyiapkan segalanya untuk memudahkan masyarakat beribadah.
Menurut Syekh Abdulrazaq Abdul Azeez Ishola, Direktur Ustman Bin Affan House of Calling, mencari Lailatul Qadar merupakan kewajiban setiap Muslim.
“Maka dari itu kami mengatur agar ibadah mereka bisa lebih khusyuk, seperti menyediakan qori dan imam shalat. Selain itu, hidangan sahur pun kami sediakan,” katanya.
Organisasi Muslim terbesar di Negeria, Jama’atu Nasril Islam (JNI), mengimbau agar umat Islam lebih serius beribadah dalam sepuluh hari terakhir karena Allah akan memberikan pahala lebih banyak. “Perbanyak baca Alquran, shalat wajib tepat waktu, Tarawih, Tahajud berjamaah, dan lainnya,” ujar Khalid Abubakar, juru bicara JNI.
Dia menambahkan, warga Muslim pun harus meningkatkan kepedulian dengan banyak sedekah kepada orang miskin, anak yatim, dan orang cacat, terutama untuk keluarga yang hidup pas-pasan. Melalui cara itu, seluruh Muslim di Nigeria bisa merasakan berkah Ramadhan.
Seperti dalam hadis Nabi, kemungkinan malam Lailatul Qadar akan datang pada malam-malam ganjil, tepatnya malam 21, 23, 25, 27, serta 29. Ia meminta agar masyarakat Islam tak lupa mendoakan saudara Muslim di dunia yang sedang menderita.