Berkelana Rasa ke Negeri Piramida (3-habis)

Rep: c73/ Red: Damanhuri Zuhri

Rabu 23 Jul 2014 10:47 WIB

Mesir Foto: AP Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,

Karya kuliner Mesir sangat khas, demikian pula tradisi Ramadhannya.

Tak hanya menu berbahan daging, Yehia juga menyajikan sajian berbahan ikan. Salah satunya adalah fish harra, yang diolah dari ikan tuna atau kakap.

Dalam sajian ini, perut ikan yang telah dibersihkan diisi dengan rempah-rempah khas Mesir, tomat, wortel, bawang,daun basil dan bumbu kari. Kemudian, ikan dipanggang dalam oven bersuhu 170 derajat Celsius selama 30 menit.

Olahan ikan ala Mesir ini biasa disantap dengan salsa tomat yang terbuat dari tomat, bawang bombay, daun ketumbar, jeruk nipis, lada dan garam.

Selain memiliki karya-karya kuliner yang unik, Mesir juga memiliki tradisi Ramadhan yang khas. El Nahas menceritakan, masyarakat Mesir biasanya memulai buka puasa dengan takjil seperti sambousek (sejenis pastel), baladi salad dan khoshaf. Khosaf adalah buah-buahan kering yang disiram dengan sirup.

Saat berbuka puasa bersama di masjid, laki-laki dan perempuan berada di tempat terpisah. Biasanya, mereka menyantap hidangan berbuka bernama fatah, yakni sepiring besar berisi roti, yang dilengkapi dengan sup dan daging.

Tradisi menarik lainnya, El Nahas melanjutkan, pada pekan pertama Ramadhan, masyarakat Mesir umumnya berbuka di rumah. Kemudian pada pekan kedua, mereka akan bersilaturahim dengan berbuka puasa di rumah sanak saudara secara bergiliran.

Nah, pada pekan ketiga, mereka mulai membersihkan rumah masing-masing dan membuat penganan untuk Idul Fitri yakni kahk.  Ini adalah sejenis kue kering yang ditaburi gula bubuk. Tak heran, masyarakat Mesir menyebut juga kahk sebagai kue gula. Kue kering ini terasa manis dan akan meleleh ketika dimakan

Yang menarik, setiap rumah membuat kue ini dan akan saling mencicipi satu sama lain. “ Ini tradisi perempuan Mesir saat  Lebaran.’’ 

Terpopuler