REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Niken Sita mengatakan program mudik gratis menggunakan kapal laut banyak diminati sehingga banyak yang harus masuk dalam daftar tunggu.
"Sayangnya banyak juga yang sudah mendaftar ikut program mudik gratis tetapi tidak jadi berangkat sehingga justru menghilangkan kesempatan masyarakat yang lebih membutuhkan," kata Niken Sita di Jakarta, Selasa kemarin.
Niken mengatakan banyak faktor yang menyebabkan pendaftar mudik gratis tidak jadi berangkat. Salah satunya adalah mereka mendaftar lebih dari satu jadwal keberangkatan karena belum yakin dengan pilihan waktunya.
"Misalnya mereka mendaftar sekaligus untuk tiga jadwal mudik gratis. Pada akhirnya kan hanya satu yang mereka ambil," tuturnya.
Faktor lainnya adalah mereka beralih ke moda transportasi lain yang juga melayani mudik gratis. Setiap tahun memang banyak perusahaan atau institusi yang menyediakan mudik gratis bagi masyarakat menggunakan bus.
Niken mengatakan program mudik gratis memberikan kontribusi peningkatan jumlah penumpang pada arus mudik setiap tahun.
"Kementerian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut bekerja sama dengan PT Pelni, PT ASDP, swasta dan TNI AL menyediakan kapal laut untuk mudik gratis. Kapal pertama akan berangkat dari Tanjung Priok pada Kamis," katanya.
Pada Kamis (24/7), dari Pelabuhan Tanjung Priok akan berangkat angkutan mudik gratis yaitu KM Ciremai milik PT Pelni, KM Niki Sae milik PT Surya Timur Line serta KMP Manubing Raya dan KMP Kuala Badai milik PT ASDP.
KM Ciremai dan KM Niki Sae akan melayani pemudik tujuan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang sedangkan KMP Manubing Raya dan Kuala Badai akan melayani tujuan Pelabuhan Tegal.
Pada Jumat (25/7), juga akan ada kapal dari TNI AL yaitu KRI Makassar yang akan melayani mudik gratis untuk tujuan Semarang. "Selain mudik gratis juga ada beberapa kapal yang melayani pemudik yang berangkat dari Tanjung Priok seperti KM Sinabung yang akan berangkat pada Rabu (23/7)," tutur Niken.