Tak Belanja Berlebihan (2-habis)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Rabu 23 Jul 2014 05:40 WIB

Sepasang contoh baju muslim di pajang pada pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (17/7). (Republika/ Tahta Aidilla) Foto: Republika/ Tahta Aidilla Sepasang contoh baju muslim di pajang pada pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (17/7). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,

Idealnya, uang tabungan dan THR lebih banyak dialokasikan untuk berbagi.

Keramaian juga ditemukan di Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan. Pada Sabtu (19/7) pukul 21.00 WIB, suasana makin ramai. Pemicunya, ada program midnight sale, yakni belanja dengan diskon besar-besaran hingga tengah malam. 

Para pengunjung sibuk memilah barang belanjaan. “Jarang-jarang belanja di mal dengan diskon besar,” kata salah seorang pengunjung, Ratih Rianti. Pada awalnya, ia datang untuk berbuka puasa dengan teman sekampus.

Namun, melihat ada program, midnight sale ia pun tergoda untuk berbelanja. “Lumayan untuk Lebaran,” katanya. Menurut Ustaz Erick Yusuf, khusyuk memilah barang belanjaan diperbolehkan agar tak salah pilih dan puas dengan apa yang dibeli.

Erick juga mengingatkan, tradisi belanja menjelang hari raya tetap harus dalam kewajaran. Jangan sampai terlibat dalam perilaku berlebih-lebihan. “Baik menyambut Lebaran dengan kesenangan, tapi jangan konsumtif,” katanya, Senin (21/7).

Menurut dia, masyarakat mesti bijak menggunakan uang tabungan ataupun THR. Idealnya, lanjut dia, uang yang diputar di hari raya Idul Fitri lebih banyak dialokasikan untuk berbagi, baik dalam bentuk zakat dan sedekah, ketimbang berbelanja secara berlebihan.

Sebab, kata pendiri pelatihan Integrated Human Quotient (iHAQi) ini, sejatinya Idul Fitri mengarahkan setiap Muslim kepada kesucian jiwa.

Terpopuler