Penderita Hepatitis Bisa Tetap Berpuasa

Red: Chairul Akhmad

Selasa 22 Jul 2014 21:47 WIB

Penyakit hepatitis. Foto: Guardianlv.com Penyakit hepatitis.

Oleh: Anjar Fahmiarto

Para penderita hepatitis bisa tetap berpuasa pada bulan Ramadhan. Aktivitas ibadah tersebut tidak membahayakan kesehatan. Pakar Gastroenterohepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dr Irsan Hasan SpPD-KGEH mengatakan penderita hepatitis, baik itu Hepatitis B maupun C masih bisa tetap berpuasa.

“Boleh saja berpuasa asal tidak sirosis yang berat,” kata Irsan di Jakarta, pekan lalu, seperti dilansir Antara.

Irsan menjelaskan, sirosis merupakan kondisi saat hati mengeras akibat jaringan hati yang normal diganti dengan jaringan parut (fibrosis). Ini terjadi karena kerusakan hati dan ditunjukkan dengan banyaknya semacam bentol-bentol di permukaan hati. Jika sirosis parah atau tahap C, kata dia, tidak disarankan berpuasa.

“Bisanya minggu pertama kuat tetapi minggu kedua malah ambruk,” kata Irsan.

Dia menambahkan, sirosis C merupakan kondisi terparah dari peradangan hati tersebut dan menyembuhkannya dilakukan cangkok hati. Jika tidak, si penderita meninggal dunia. “Menurut statistik kita, rata-rata penderita hepatitis yang kronis ini, jangka usianya hanya enam bulan lagi,” paparnya.

Namun, jika siroris tidak terlalu parah, penderita masih bisa berpuasa bahkan berolahraga. Irsan meluruskan stigma dan mitos yang di kalangan masyarakat terhadap penderita hepatitis.

“Penderita hepatitis tidak perlu diisolasi atau dipisahkan alat makannya,” terangnya. Hepatitis bukan penyakit menular seksual sehingga tidak perlu suami-istri tidak berhubungan karena takut tertular.

Meskipun, penularannya terutama Hepatitis B melalui pisau cukur dan sikat gigi yang tertempel darah penderita, Irsan mengatakan, stigma salah seperti itu harus diluruskan. Dalam dunia kerja, sering kali perusahaan tidak menerima calon karyawan yang menderita hepatitis karena alasan tidak bisa bekerja hingga larut.

“Banyak yang bilang kalau penderita harus tidur di bawah jam 10. Itu tidak benar. Dan, penderita hepatitis boleh makan daging,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pengidap Hepatitis B boleh hamil karena penularan kepada bayi dapat dicegah dengan memberikan vaksin imunoglobulin kepada bayi sebelum 12 jam sejak ia dilahirkan.

Karena sifat hepatitis yang hampir tidak ada gejalanya, disarankan kepada masyarakat untuk melakukan cek darah sejak dini dengan dengan skrining HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) atau Anti Hbs agar tidak terjadi hal yang lebih buruk.

Terpopuler