Kenali Jalur Mudik Anda

Rep: c75/ Red: Agung Sasongko

Selasa 22 Jul 2014 20:16 WIB

Sosialisasi Jalur Mudik Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Sosialisasi Jalur Mudik

REPUBLIKA.CO.ID,  KARAWANG -- Jelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 28 Juli 2014, aktivitas mudik yang tiap tahun dilakukan masyarakat sudah mulai banyak dilaksanakan. Pantauan Republika di Gerbang Tol Cikampek, sejumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalur Cikopo arah Simpang Jomin merupakan kendaraan mudik.

Brigadir Ega Sugiharto, Operator RTMC Polda Jabar mengatakan pemudik dari arah Jakarta yang akan menuju wilayah Jawa bisa menggunakan tiga jalur yaitu jalur pantai Utara (Pantura), jalur Tengah dan jalur Selatan.  

Berikut rute jalur Pantura yang bisa dilalui oleh pemudik, yaitu Cikampek, pertigaan Mutiara, Simpang Jomin, Ciasem, (Wilayah Subang Jalur Utara), Pamanukan, Lohbener, Indramayu. Palimanan, Losari, Palimanan, Cirebon, Losari, Jawa Tengah.

Rute jalur Tengah melalui wilayah Sadang (Purwakarta), Subang, Cijelag, Kadipaten, Cimalaka, Sumedang, Cileunyi, Garut, Tasik, Ciamis, Banjar, Jawa Tengah. 

Sementara, rute jalur Selatan melalui wilayah Cileunyi, Garut, Tasik, Ciamis, Banjar, Jawa Tengah.

"(Tiga) jalur nasional yang digunakan pemudik tiap tahun. Yang dominan digunakan oleh pemudik adalah jalur Pantura dikarenakan jalur yang lurus, lebih familiar, rutenya tidak susah, tanjakan tidak ada serta jalur paling cepat," ujar Brigadir Ega Sugiharto, Operator RTMC Polda Jabar di posko pengamanan arus mudik Polda Jabar operasi ketupat lodaya 2014 di gerbang tol Cikampek, Kabupaten Karawang, Selasa (22/7).

Ia menuturkan kondisi jalan di jalur Tengah sendiri lebih sempit, banyak pasar serta tidak terdapat rambu-rambu lalu lintas. Sementara, kondisi jalan di jalur Selatan lebih sempit, banyak kelokan dan terdapat jalan menanjak dan menurun. 

Brigadir Ega Sugiharto pun mengungkapkan banyak titik rawan kecelakaan di jalur Pantura karena kecepatan membawa kendaraan yang cukup tinggi. "Pas waktu mudik gak terlalu banyak kecelakaan karena jarak melaju pelan. Paling banyak di jalur alternatif karena faktor human error," katanya.

Sementara itu, titik rawan kecelakaan di jalur Tengah berada di wilayah  Kalijati, Cikamurang dan Cijelag. Karena  kondisi penerangan yang kurang memadai dan cenderung banyak kejahatan.

Namun, menurutnya, Polda Jabar sudah menerjunkan anggota kepolisian berjumlah 32 ribu dan disebarkan per 500 meter disetiap jalur se-Jawa Barat termasuk di jalur tengah wilayah Kalijati, Cikamurang dan Cijelag.

Ia mengatakan untuk wilayah jalur Selatan sendiri, tingkat kejahatan jarang namun patut diwaspadai titik rawan kecelakaan di wilayah Nagreg dan Gentong. "Para pemudik harus siap kendaraan, siap pengemudi dan siap mentaati peraturan," ungkapnya.

Menurutnya, pada tahun lalu, kecelakaan lalu lintas pada saat arus mudik didominasi karena faktor kelelahan dan persiapan yang kurang. "Kecelakaan roda dua terjadi karena (kendaraan) untuk jarak pendek dipaksakan jarak tempuh panjang. Tenaga juga 3 jam udah mulai lelah," katanya.

Brigadir Ega Sugiharto mengatakan sebaiknya bagi para pemudik bisa melaksanakan mudik ke kampung halaman sejak H-10 dan H-9. Hal itu guna mengurangi tingkat kemacetan saat puncak mudik. Karena, jika H-7 orang sudah libur. "Biasanya itu, para wiraswasta," katanya.

Ia pun menyarankan para pemudik untuk membawa peta mengantisipasi pengalihan arus dan menghindari kemacetan.

Terpopuler