Muslim Bristol Janji Atasi Sikap Antisosial pada Ramadhan 2015

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad

Selasa 22 Jul 2014 20:12 WIB

Warga muslim tengah salat berjamaah. (ilustrasi) Foto: AP Warga muslim tengah salat berjamaah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRISTOL -- Tokoh masyarakat Bristol akan melakukan pertemuan untuk membahas bagaimana caranya mengelola sikap antisosial masyarakat non-Muslim di kota itu.

Hal itu terutama ketika banyaknya masyarakat yang mengeluhkan kebisingan yang mereka rasakan di malam hari setiap kali Ramadhan datang.

Masyarakat yang tinggal di Milsom Street, Easton mengatakan mereka sulit beristirahat karena kebisingan yang diakibatkan banyaknya Muslim yang melakukan aktivitas dimalam hari selama Ramadhan. Misalnya, mereka yang berkumpul usai buka puasa di jalanan, atau sehabis melaksanakan tarawih.

Dewan Kota, Margaret Hickman mengatakan akan mengatasi keluhan ini mulai tahun depan. Polisi juga meningkatkan patroli dan solusi terkait untuk Ramadhan berikutnya.

Hickman mengatakan itu suatu kebetulan saja sebab Ramadhan tahun ini bertepatan dengan momen Piala Dunia dimana pertandingan ditayangkan pada malam hari. Banyaknya acara menonton bersama meningkatkan kebisingan di sejumlah titik.

"Akhir pertandingan sepak bola itu biasanya malam hari. Jadi, banyak orang, khususnya Muslim yang khusus menonton bola di kafe-kafe," ujar Hickman, dilansir dari BBC, Selasa (22/7).

Politisi Liberal Demokrat di Bristol Barat, Stephen Williams mengatakan ada ribuan Muslim yang tingga di Easton dan Lawrence Hill. Banyak warga yang mengeluhkan mereka susah tidur nyenyak karena keributan berlangsung hingga larut malam.

"Tampaknya memang menjadi minoritas itu sulit. Perilaku antisosial masyarakat harus diatasi dengan damai, khususnya ketika menyangkut dengan Ramadhan," ujar Williams.

Terpopuler