REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Mudik merupakan hajat besar masyarakat Indonesia. Kepala Polri, Jenderal Sutarman memprediksi jumlah pemudik di tanah air akan mencapai anka 27/9 juta jiwa. Untuk memperlancar mudik 2014, Polri telah menggelar operasi Ketupat Kalimaya tahun 2014.
Dari hasil analisa Operasi Ketupat Kalimaya tahun lalu, Polri menemukan fakta bahwa mudik banyak menyisakan persoalan keamanan. Dari banyak senis kejahatan, ada beberapa jenis kejahatan yang paling sering terjadi saat musim mudik.
“Pencurian kendaraan bermotor, pencurian rumah kosong dan sweeping kelompok tertentu,” ungkap Sutarman dalam srat yang dibiacakan Pelakasana Tugas Gubernur Banten, Rano Karno dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Kalimaya 2014 Provinsi Banten, di kawasan Pelabuhan Merak, Senin (21/7).
Untuk mengantisapasi hal itu, Kapolri mengimbau agar terjalin keja sama antara Polri, TNI dan elemen keamanan sipil. “Demi terjadinya keamanan, kenyamanan dan kondusifitas selama mudik,” ujar Sutarman.
Di beberapa kawasan titik rawan kejahatan dan kemacetan Polri dan TNI diharapkan bahu membahu untuk menjaga keamanan. Sementara keterlibatan keamanan sipil seperti Satpam dan Hansip terutama sangat dibutuhkan di daerah pemukiman warga yang ditinggalkan mudik.
Operasi Ketupat Kalimaya 2014 Provinsi Banten beranggotakan 2050 personil. Angka itu merupakan gabungan dari Polri dan TNI. Jumlah tersebut disipkan untuk mengamankan agenda tahunan jelang lebaran di kawasan provinsi banten.
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Kalimaya 2014 yang digelar di kawasan pelabuhan Merak Banten, bertujuan mengecek kesiapan Polri dan TNI dalam mengamankan mudik lebaran 2014 ini.