Gara-Gara Jembatan Comal, Biaya Operasional Bus Naik

Red: Citra Listya Rini

Selasa 22 Jul 2014 19:31 WIB

  Sejumlah pekerja menyiapkan beberapa peralatan untuk penanganan perbaikan jembatan kali Comal, Kabupatren Pemalang, Jawa Tengah, Senin (21/7).(Republika/Bowo Pribadi) Sejumlah pekerja menyiapkan beberapa peralatan untuk penanganan perbaikan jembatan kali Comal, Kabupatren Pemalang, Jawa Tengah, Senin (21/7).(Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah agen bus di Terminal Antar-Kota Antar-Provinsi Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengatakan biaya operasional ke Jawa Tengah dan Jawa Timur meningkat akibat amblesnya Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah.

"Bahan bakar misalnya Jakarta-Jepara PP, naik dua kali lipat, biasanya Rp 2 juta jadi Rp 4 juta," kata Wahid, pengurus agen bus Haryanto di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (22/7).

Ia mengatakan pembengkakan biaya itu disebabkan oleh bertambahnya waktu perjalanan. PO Haryanto yang umumnya menggunakan jalur Pantai Utara harus memutar ke Selatan melewati Tasikmalaya, Yogyakarta hingga sampai ke Jepara. Perjalanan yang biasanya berlangsung selama 12 jam bertambah menjadi 24 jam karena memutar dan macet.

Dadang Rusmana, agen bus Lorena Karina, juga mengatakan hal yang serupa. Ia mencontohkan biaya operasional pulang pergi bus Jakarta-Madiun biasanya sekitar Rp 2 juta. Biaya naik jadi sekitar Rp 2,5 juta karena memutar lewat jalur Selatan.

Menurut Dadang dan Wahid, melonjaknya biaya operasional itu selain pengalihan rute juga disebabkan oleh pendingin ruangan yang harus terus menyala demi kenyamanan penumpang.

Sopir bus Dewi Sri jurusan Jakarta-Pekalongan mengatakan menghabiskan 290 liter solar seharga Rp 1.595.000 saat pergi ke Pekalongan akhir pekan lalu. Padahal biasanya ia hanya perlu 260 liter solar seharga Rp 1.430.000.

Putusnya jembatan Comal juga menyebabkan perjalanan bus Sinar Jaya dan Kurnia Jaya jurusan Jakarta-Pekalongan hanya sampai Pemalang.

Mustakim, supir bis Kurnia Jaya, mengatakan sebelum berangkat, ia memberi tahu penumpang bahwa perjalanan tidak dapat berlanjut ke Pekalongan karena jembatan ambruk. Begitu juga dengan bus Sinar Jaya yang harus putar balik ke Jakarta dari Pekalongan.

Leonard, Kepala Pengurus Agen Sinar Jaya Kampung Rambutan, mengatakan harga mengalami penyesuaian akibat rute tersebut. "Ke Pekalongan, harga jadi Rp 150 ribu dari Rp 180 ribu," katanya.

Puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan diperkirakan terjadi pada H-4 Idul Fitri atau 24 Juli. Data di posko pengamanan menunjukkan Ahad (21/7) sebanyak 621 bus dan 11.251 penumpang masuk ke Terminal Kampung Rambutan.

Terpopuler