Selama Ramadhan, Jepang Gencar Promosikan Wisatanya

Rep: mgrol25/ Red: Agung Sasongko

Selasa 22 Jul 2014 17:05 WIB

Muslim Jepang tengah mengaji Muslim Jepang tengah mengaji

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -– Ketersediaan mushala, jilbab yang terbuat dari sutra lokal, dan daging bersertifikat halal merupakan salah satu usaha para pengusaha wisata dalam menangani tingginya permintaan dari wisatawan muslim.

Negara yang hanya memiliki 100.000 penduduk muslim ini mulai meraba dan memanfaatkan kehadiran wisatawan muslim di pasar Jepang.

Pasalnya, wisatawan muslim ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020. "Sayangnya, wisatawan muslim belum merasa nyaman di sini," kata Datuk Ibrahim Haji Ahmad Badawi, direktur perusahaan makanan Malaysia Brahim AFP,  dalam sebuah seminar Pariwisata Halal di Tokyo, dilansir dari muslimvillage.com, Selasa (22/7).

Namun, tambahnya, pemerintah Jepang mulai menyadari dan memahami hal ini. Tahun lalu, seminar berjenis sama diadakan di 20 daerah Jepang. Pelaksana seminar mengundang pebisnis hotel dan restoran dan mengajarkan mereka cara melayani umat Islam.

The Osaka Chamber of Commerce sempat membagikan 5.000 selebaran sebagai panduan apa yang dapat dan tidak dapat dimakan umat Islam, seperti larangan mengonsumsi alkohol atau babi yang justru merupakan konsumsi favorit bagi masyarakat Jepang.

Datangnya Ramadhan kali ini rupanya menjadikan usaha-usaha wisata Jepang gencar mempromosikan wisatanya di negara muslim Asia Tenggara. Bahkan, persyaratan visa untuk Malaysia dan Thailand sudah dibebaskan pada 2013 lalu. Rencananya, Indonesia sebagai negeri bermayoritas muslim, akan turut mengikuti 2 negara di atas.

Terpopuler