REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan, pelayanan mudik hari raya Lebaran di Jabar sudah siap dalam pengaturan arus lalu lintas, keamanan, maupun pasokan kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat.

"Secara keseluruhan, Jabar kondisi siap dalam menghadapi Idul Fitri dan arus mudik, mulai dari ketersediaan pangan dan kondisi infrastruktur jalan yang siap digunakan untuk arus mudik," kata Gubernur usai gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2014 di Bandung, Senin.

Ia menuturkan, kesiapan pemerintah itu didukung dengan kesiapan dari unsur Polri dan TNI yang disiagakan disetiap daerah terutama di jalur mudik.

Ia menyebutkan, kekuatan pengamanan Polri di Jabar sebanyak 20.944 personel yang disebar di setiap titik untuk menjaga keamanan, ketertiban masyarakat.

"Untuk itu Polri dan seluruh instansi terkait harus benar-benar siap dalam segi kekuatan personel untuk Operasi Ketupat Lodaya 2014 ini, agar keamanan dan kenyamanan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat," kata Gubernur.

Terkait pengajuan dimajukannya hari libur bersama untuk mengatasi kemacetan di Jabar, kata dia, ditolak oleh Kemenpan.

Meskipun pengajuannya ditolak, Heryawan mengaku optimistis arus mudik lebaran dapat berjalan lancar di Jabar.

"Pengajuan itu tidak disetujui, dan kita manut pada kebijakan pusat, walaupun begitu kita siap antisipasi pada mudik," katanya.

Menurut dia, ditolaknya pengajuan itu, maka kinerja aparat pemerintah yang bertugas mengatur arus mudik lebaran harus lebih ditingkatkan.

Heryawan menilai, arus mudik dan balik diprediksi akan semakin membludak karena jarak waktu libur yang hampir bersamaan.

"Karyawan (perusahaan swasta) dan PNS mulai libur bersama pada H-3 lebaran, kemungkinan terjadinya kepadatan arus mudik di beberapa titik," kata Heryawan.

Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan menambahkan Polda Jabar tidak mepersoalkan ditolaknya pengajuan cuti bersama tersebut.

Kepolisian wilayah Jabar, kata dia telah melakukan langkah strategi untuk mengurai kemacetan di Jabar. "Strateginya kita sudah antisipasi dengan sistem kanalisasi, penertiban delman," kata Iriawan.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00