REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya akan menindak tegas warga melakukan sahur di jalanan (sahur on the road) yang bertindak arogan seperti terlibat tawuran, balapan liar atau kejahatan jalanan.
"Pada prinsipnya kepolisian tidak melarang tapi warga yang sahur di jalanan harus bertindak sopan dan tidak melakukan tindakan arogan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Senin, (21/7).
Rikwanto mengimbau anggota komunitas atau warga yang melakukan kegiatan sahur on the road sebaiknya saling menghargai antar pengguna jalan. ia pun meminta masyarakat yang menjalankan kegiatan sosial itu harus tetap mematuhi rambu-rambu lalulintas meskipun situasi jalan sepi.
Beberapa kali terjadi tindak kriminal salah satu korban Faizal Murtado terkena tusukan senjata tajam di Cikini Menteng Jakarta Pusat, Ahad (13/7). Bahkan pelaku membakar sebuah sepeda motor B-3357-SMR di samping Stasiun Cikini atau bawah Jembatan KRL.
Selanjutnya, seorang pengemudi sepeda motor yang sedang ikut konvoi sahur on the road Ismail (17) terjatuh di perempatan lampu merah Santa Kebayoran Baru Jakarta Selatan Sabtu (19/7). Bentrokan antarwarga saat sahur on the road juga terjadi di Perempatan Wahid Hasyim Jalan MH Thamrin Menteng Jakarta Pusat Senin (21/7).
Rikwanto menyatakan Polda Metro Jaya tetap menjalankan patroli skala besar selama Ramadhan dan usai pemilihan presiden (Pilpres) 2014.