REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Harian (Plh) Kabid Pemberantasan BNN DIY, Siti Alviah mengingatkan agar sopir angkutan lebaran tidak menggunakan obat ataupun doping. Karena hal ini bisa membahayakan penumpang.
Siti mengatakan ada sopir yang beralasan menggunakan obat atau doping untuk mencegah kecapekan. Selain juga untuk obat penenangan. Padahal itu justru akan membahayakan keselamatan penumpang.
"Pengaruhnya bisa halusinasi, mengantuk, menganggu konsentrasi sampai kecanduan. Kalau ada temuan kita sarankan sopir tidak meneruskan perjalanan," katanya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY, hari ini, melakukan tes urine terhadap sopir angkutan umum. Dari 28 sampel urine sopir bus yang diambil semuanya negatif narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya. Khusus untuk temuan narkotika penangangan diarahkan rehabilitasi.
Tes urine ini untuk mengantisipasi pengemudi yang menggunakan narkotika demi menjaga keselamatan penumpang. Tes urine dilakukan dengan melihat 6 indikator jenis kandungan narkotika seperti amphetamine, benzo, sejenis ganja, heroin, kokain dan benzo.
Kegiatan serupa juga akan dilakukan di Terminal Jombor dan Wates. Baik pada arus mudik maupun saat arus balik Lebaran.