REPUBLIKA.CO.ID, MERAK – Aktivitas arus mudik berangsur meningkat di Pelabuhan Merak sejak Jumat (18/7) lalu. Aktivitas penyeberangan meningkat terutama di malam hari. Kendati demikian, belum terlihat antrean mengular baik di loket penumpang.
Peningkatan jumlah penyeberang paling banyak hingga Ahad (20/7) malam adalah kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. “Yang paling banya peningkatannya adalah kendaraan pribadi,” ujar Humas PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Pelabuhan Merak, Mario S Utomo kepada ROL, Senin (21/7).
Hingga penhujung hari Ahad (27/7), jumlah total penumpang yang menyeberang berjumlah hingga 42 ribu orang lebih. Terdiri dari 1.905 motor, 3864 mobil pribadi, 427 bus dan 2028 truk. Angkat itu jauh lebih banyak dari gari biasa. Pada hari biasa, sepeda motor hanya sekitar 700 unit, mobil 1.500 unit, bus 250 unit dan truk 1.500 unit.
Dalam pantauan ROL, antrean kendaraan meningkat hingga ke luar area pelabuhan pada malam hari. Para pemudik diduga lebih memilih mudik malam hari karena kebanyakan pemudik berpuasa pada siang hari.
Mario memprediksi, peningkatan penyeberang akan berakhir hari Ahad (20/7) lalu. Sementara, pada Senin (21/7) jumlah antrean akan menurun. Terbukti, saat Republika mendatangi lokasi parkiran truk pada Senin (21/7) siang, lokasi tersebut telah sepi oleh truk yang mengantri di malam hari.
ASDP menyatakan, truk pengangkut barang muali dilarang masuk Pelabuhan merak pada H-4 Kamis (24/7). Hal itu ditujukan agar lebih memudahkan pemudik untuk menyeberang ke Pulau Sumatera. Namun larangan itu tidak berlaku untuk truk pengangkut sembako.
Kepala Polisi Sektor Kawasan Pelabuhan Merak, Kompol Kamarul Wahyudi menyatakan, pemudik kendaraan pribadi yang melakukan mudik dini kebanyakan adalah pemudik jarak jauh. “Kebanyakan dari Bengkulu, Padang, Jambi, Riau dan daerah lain yang jauh dari Bakauheni,” ujar Kamarul.
Kamarul mengatakan Polsek Kawasan Pelabuhan Merak telah melakukan persiapan untuk menyambut perisapan lonjakan pemudik jelang hari raya. Operasi Ketupat Kalimaya tahun ini melibatkan 600 personil kepolisian dari Polres Cilegon dan Polda Banten.
Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan penyeberangan di Kota Cilegon Banten penghubung Pulau Jawa dan Sumatera yang dipisahkan Selat Sunda. Penyeberangan selay sunda umumnya menggunakan kapal Fery. Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk menyeberang dari Merak ke Bakauheni.