REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Sobia, minuman campuran kismis, gandum, dan ragi, menjadi minuman favorit Ramadhan di Arab Saudi. Minuman yang memiliki banyak manfaat kesehatan ini kerap menjadi minuman utama saat berbuka.
“Segera setelah Ramadhan berakhir, saya akan merindukan Sobia,” ujar Hassan Al Amoudi, dilansir Arabnews.com, Senin (21/7).
Salah satu kegunaan Sobia adalah untuk menangkan syaraf dan membantu merelaksasi pikiran. Al Amoudi selalu membeli 4-5 bungkus besar Sobia untuk keluarganya. Mereka akan langsung menikmati minuman ini segera setelah azan berkumandang.
Penjual Sobia, Khaled Al Khodr, mempersiapkan dagangannya sejak zuhur, dibantu oleh anak dan istrinya. Sobia disediakan dalam wadah besar, dan mulai dijual setelah shalat ashar. Umumnya, Sobia dijual SR8. "Rata-rata, saya menjual antara 100-150 kantong per hari, dan dapat meningkat menjadi 200 kantong menjelang akhir Ramadan," aku Al Khodr.
Di lain pihak, pemerintah kota menginspeksi 1.000 tas dan 28 tong besar Sobia yang dibuat tanpa perizinan. Sejumlah kantong ditemukan busuk, dan melanggar standar dasar kesehatan dan kebersihan. “Para oknum ini juga tak memiliki dokumen resmi,” tutur Hassan Ghoneim, Kepala Kotamadya Jeddah.
Ghoneim mengatakan, para pejabat menutup perusahaan Sobia tersebut dan menghancurkan Sobia busuk. Kepolisian akan terus memantau perusahaan tersebut, untuk mengantisipasi toko tidak dibuka kembali. Mereka juga mencatat nomor listrik, sehingga mereka bisa memotong daya listrik pemilik, jika mereka tidak mematuhi peraturan.