REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelombang pemudik lebaran yang berangkat dari Stasiun Bandung ke sejumlah jurusan di Jateng dan Jatim sudah mengalir sejak akhir pekan.

"Gelombang pemudik sudah mulai ramai di Stasiun Bandung dan Kiaracondong, ramainya sejak Jumat dan Sabtu pekan lalu. Namun secara umum lancar karena kita memberlakukan 100 persen tempat duduk," kata Kepala Humas Daop II Bandung Zunerfin di Bandung, Senin (21/7).

Ia menyebutkan PTKA Daop II Bandung siap untuk melayani pemudik angkutan Lebaran 2014. "Jauh-jauh hari sudah mempersiapkan dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk kelancaran mudik lebaran 2014," katanya .

Ia mengaku berusaha memperbaiki titik rawan yang kemungkinin menjadi rintangan jalan. Perusahaan jasa angkutan massal milik negara itu menyediakan posko pemantauan angkutan lebaran sejak 18 Juli-7 Agustus 2014 dan posko pemantauan operasi dari tanggal 21 Juli-5 Agustus 2014.

Pihaknya menyiapkan sebanyak 50 gerbong kereta di antaranya 42 kereta api reguler dan delapan KA tambahan. Selain menyediakan 29 lokomotif, dan 134 kereta untuk melayani 50 perjalanan KA jarak jauh dan sedang. Ia menambahkan total tempat duduk yang tersedia sebanyak 12.280 kursi. Terdiri dari 7.220 tempat duduk untuk KA reguler dan 4.560 tempat duduk KA tambahan.

"Calon penumpang KA yang telah memiliki kode booking tiket dari channel eksternal agar segera melakukan pencetakan tiket di sejumlah loket stasiun online yang ada atau melakukan pencetakan sendiri melalui alat Cetak Tiket Mandiri (CTM) yang ada di Stasiun Bandung," katanya.

Selain itu, menurut dia, pengguna jasa KAI diimbau tidak membawa barang dalam jumlah berlebihan dan datang lebih awal ke stasiun keberangkatan mengingat padatnya lalu lintas jalan raya dari dan menuju stasiun keberangkatan. "Calon penumpang dapat melakukan boarding satu jam sebelum keberangkatan kereta api," katanya.

Ia juga mengimbau calon penumpang membawa kartu identitas asli sesuai dengan data yang tercantum di tiket, karena bila kedapatan tiket tidak sesuai dengan identitas asli maka calon pengguna jasa tidak dapat menggunakan tiketnya.